Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diserang Hama, Puluhan Hektar Tanaman Bawang Merah di Imogiri Bantul Terancam Gagal Panen

Puluhan hektar lahan pertanian bawang merah di Dusun Nawungan, Selopamioro, Imogiri Bantul terserang hama.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Diserang Hama, Puluhan Hektar Tanaman Bawang Merah di Imogiri Bantul Terancam Gagal Panen
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Seorang petani Nawungan menunjukkan lahan pertanian Bawang merah yang terserang hama, Senin (24/9/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan hektar lahan pertanian bawang merah di Dusun Nawungan, Selopamioro, Imogiri Bantul terserang hama. Alhasil, pertanian bawang merah ini, terancam gagal panen.

Pantauan tribunjogja.com di lokasi, lahan pertanian bawang merah terlihat menguning. Daunnya kering dan keropos. Akibatnya umbi dari bawang merah tidak berkembang sempurna.

Petani bawang merah asal Nawungan, Sawab, mengatakan, serangan hama sudah terjadi sejak akhir bulan Agustus 2018 silam.

Serangan secara mendadak. Dalam tempo yang relatif cukup singkat, tanaman bawang merah langsung menguning dan daunnya keropos.

"Kita di sini menyebutnya hama merki. Hamanya kecil-kecil. Ketika menyengat, tanaman bawang langsung layu dan akhirnya kering," katanya, saat ditemui area persawahan Nawungan, Senin (25/9/2018).

Ia mengungkapkan, hama merki tersebut menyerang merata, hampir di sebagian area persawahan bawang merah di dusun Nawungan.

Berita Rekomendasi

Alhasil, banyak tanaman bawang merah yang akhirnya dipanen teralalu dini untuk mengurangi resiko gagal panen.

Lahan pertanian di Nawungan, menurut Sawab, ada sekitar 70 hektar. 10 hektar di antaranya merupakan tanaman cabai sedangkan 60 hektar lainnya ditanami bawang merah.

"60 hektar lahan pertanian bawang merah ini hampir semuanya kena serangan hama merki. Namun intensitasnya berbeda-beda," ungkap dia.

Akibat serangan hama itu, menurut Sawab, banyak petani menderita kerugian. Terlebih, ketika memasuki masa panen, harga bawang merah anjlok.

"Petani rugi besar. Airnya beli, pupuknya mahal, bibitnya beli. Harga jualnya murah," ungkap dia.

Sawab sendiri, musim ini, menanam bawang merah sebanyak 3000 meter persegi. Tanaman bawang merah miliknya, diakui Sawab, sempat terserang hama merki.

Beruntung, intensitas serangan hama tersebut tidak terlalu fatal dan bisa bertahan sampai dipanen. Meski hasilnya tidak maksimal.

Bawang merah dari lahan 3000 meter persegi milik Sawab dihargai sebesar Rp 13 juta rupiah. Padahal, menurutnya, pada musim sebelumnya, lahan 3000 meter persegi biasanya memiliki nilai jual Rp 25 juta rupiah.

Penjualan itu turun drastis mengingat harga bawang merah di pasaran merosot dan kualitasnya hasil panen tidak maksimal akibat terserang hama.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, Pulung Hariyadi, mengatakan, lahan pertanian di Nawungan merupakan spesialis lahan pertanian organik, tanpa pestisida dan masuk pendampingan dari dinas.

Sebab itu, dengan adanya serangan hama ini, pihaknya mengaku akan segera menurunkan tim untuk melihat dan menanggulanginnya.

"Kita akan segera terjunkan tim ke lokasi untuk menanggulangi ini," tuturnya.

Ketika ditanya, faktor penyebab dari adanya serangan hama tersebut, Pulung mengaku belum mengetahui secara pasti.

Namun begitu, ia menduga serangan hama diakibatkan karena faktor musim dan budidaya. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas