Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah Bayar Rp 130 Juta Untuk Jadi ASN Ternyata Anita Hanya Dapat SK PNS Bodong

Anita Selfitri (26) seorang wanita yang selama ini berdomisili di Blang Asan, Kecamatan Sigli, Pidie benar-benar apes.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sudah Bayar Rp 130 Juta Untuk Jadi ASN Ternyata Anita Hanya Dapat SK PNS Bodong
Serambi/Subur Dani
Anita Selfitri (tengah) korban calo PNS, saat konferensi pers di Kantor YARA Banda Aceh, Senin (25/9/2018). 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Subur Dani

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN)  atau PNS memang banyak yang mengidamkannya.

Namun masyarakat harus hati-hati karena banyak penipuan yang menawarkan menjadi PNS.

Anita Selfitri (26) salah satunya. Wanita yang selama ini berdomisili di Blang Asan, Kecamatan Sigli, Pidie benar-benar apes.

Dia ditipu oleh seorang pria yang menjanjikannya lulus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dengan syarat menyetor uang.

Anita dan keluarganya menyerahkan uang Rp 130 juta kepada M, seorang dosen kampus swasta di Sigli.

M menjanjikan Anita akan lulus sebagai PNS dan akan segera memberikan selembar surat keputusan (SK) PNS.

Berita Rekomendasi

M ini adalah saudara dari Anita. Karena itu pula, Anita dan keluarga sangat percaya pada M dan tak ragu-ragu untuk menyerahkan uang sebesar Rp 130 juta.

Hal itu diungkap Anita bersama abangnya, Mulyadi (45) dan pamannya Nazaruddin (59), saat melaporkan kasus penipuan tersebut ke Kantor Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) di Banda Aceh, Senin (24/9/2018).

Kasus penipuan itu terjadi pada tahun 2017. Saat itu, pria yang disebut bernama M menawarkan Anita masuk menjadi PNS dengan syarat harus menyerahkan sejumlah uang.

"Saya ditawarkan sekali, dua kali, sampai tiga kali. Saya sudah bilang tidak ada uang, tapi dia maksa saya untuk pinjam dulu uang sama paman, nanti kan kalau (Anita) sudah jadi PNS uang itu bisa kumpul balik," kata Mulyadi menceritakan awal mula kasus itu kepada awak media di Kantor YARA.

Terbujuk rayuan itu, akhirnya Mulyadi pun meminjam uang pada pamannya, Nazaruddin sebesar Rp 50 juta. Lalu uang itu diserahkan kepada M.

"Padahal saya memang nggak ada uang segitu, tapi karena sudah diminta terus, ya sudah saya pinjam sama paman. Lagi pula, dia saudara kita, semua kita percaya sama dia," kata Mulyadi.

Uang sebesar Rp 130 juta itu diserahkan kepada M secara bertahap, dua kali Rp 50 juta dan sekali lagi Rp 30 juta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas