Andi Amri Dijemput Orang Tak Dikenal, Diduga Diculik Karena Persaingan SGembong Narkoba di Makassar
Kanitresnarkoba Polres Pelabuhan AKP Ilham Fitriyadi, membenarkan penggeledahan rumah Andi Amri Pratama Saputra (30).
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kanitresnarkoba Polres Pelabuhan AKP Ilham Fitriyadi, membenarkan penggeledahan rumah Andi Amri Pratama Saputra (30).
Penggeledahan yang dilakukan Satuan Resnarkoba Polres Pelabuhan Makassar, dilakukan untuk pengembangan kasus jaringan Narkoba,13 September lalu.
"Kita yang lakukan penggeledahan itu, tapi tidak ditemukan buktinya. Jadi kami hanya menasihati lalu pergi," ujar Ilham saat dikonfirmasi, Kamis (27/9/2018).
Baca: Prabowo Hadiri Haul Soeharto ke-11 di Jalan Cendana
Penggeledahan yang dilakukan pada 13 September sekitar pukul 21.30 Wita di rumah Andi Amri, Jl Abdulah Daeng Sirua (Abdesir), Panakkukang, Kota Makassar.
Setelah ditinggalkan tim Satresnarkoba Polres Pelabuhan Makassar.
Kemudian kelompok lain berjumlah enam orang datang dan membawa pergi Andi Amri.
Saat itu, sekitar 04.00 Wita, tanggal 14 September 2018. And Amri dan istrinya, Nur Azisah (24) kaget, karena kamarnya didobrak kelompok yang mengaku polisi.
Andi Amri yang sehari-harinya bekerja OB di Kantor Camat Panakkukang itu, dibawa kelompok itu, bahkan motornya, tiga handphone juga dibawa hingga kini.
"Kalau kelompok ini kami (Satresnarkoba Polres Pelabuhan Makassar) tidak tahu-menahu soal itu, kami hanya naehati dia (Amri) dan kita pergi," jelas AKP Ilham.
Kasus dugaan penculikan ini pun sudah dilaporkan istri korban, Nur Azisah ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) markas Polda Sulsel, waktu lalu.
Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Sulsel, Kompol Supriyanto menjelaskan, tim Polda sementara lakukan penyelidikan dilapangan terkait laporan tersebut.
"Tim kami sudah turun dilapangan untuk melakukan pencarian, koordinasi sudah dilakukan ke semua satuan, polrestabes, pelabuhan dan polsek-polsek," katanya.
Lanjut Kompol Supriyanto, kasus itu adalah atensi dari atasan, dalam hal ini Direskrimum dan Kapolda Sulsel karena kasus ini terkait dengan nyawa orang.
"Ini atensi atasan tapi kami belum tahu keberadaan korban dan siapa pelakunya. Identitas pelaku belum diketahui. Tapi ini masih penyelidikan," jelas Supriyanto..
Soal dugaan Andi Amri diculik karena terlibat gembong narkoba. Supriyanto menduga, karena setelah Resnarkoba menggeledah ada lagi kelompok lain.
"Ada dugaan kesana, ada kemungkin dilakukan karena persaingsn narkoba. Tapi kami belum cukup bukti untuk itu karena masih informasi," ujarnya.