Sudah Diberi Pekerjaan Jadi Tukang Parkir, Wayan Siki masih Tega Tikam Ketut Pasek
Pelaku bernama Wayan Siki yang juga sesama berprofesi juru parkir ini, kata dia, tak tampak merasa bersalah sedikitpun atas perbuatannya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, Azmy
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pernyataan tak terduga datang dari pelaku korban penusukan yang menewaskan seorang juru parkir, Ketut Pasek Mas (46) di areal halaman kantor Titipan Kilat (TIKI), Rabu (26/9/2018) kemarin.
Hal ini diungkapkan keponakan korban, Made Astina yang turut serta mendampingi proses pemeriksaan pelaku di kantor kepolisian, semalaman kemarin.
Pelaku bernama Wayan Siki yang juga sesama berprofesi juru parkir ini, kata dia, tak tampak merasa bersalah sedikitpun atas perbuatannya.
"Saya kemarin malam turut kawal pemeriksaan pelaku. Saya lihat wajahnya tidak ada raut bersalah sama sekali," tuturnya saat ditemui Tribun Bali di Kamar Jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Kamis (27/9/2018).
Ia yang sedang menemani keluarga menunggu proses autopsi jenazah korban ini menambahkan, pelaku tidak berniat sedikitpun meminta maaf pada pihak keluarga.
"Kemarin sama polisi disuruh minta maaf pada keluarga, tapi dia malah minta maaf pada polisi saja," terangnya.
"Maaf, sudah bikin repot bapak-bapak polisi," imbuhnya menirukan perkataan pelaku.
Ia juga tak percaya dengan alasan pelaku membunuh korban dengan alasan sakit hati karena dibohongi terkait lahan parkir yang akan direbut pihak lain.
Padahal, lanjut dia, pelaku lah yang mengelola parkir di areal halaman kantor TiKi itu selama ini.
"Pelaku itu yang kasih kerjaan paman saya jaga parkir di situ. Masak iya paman saya mau ngerebut parkirnya. Kan gak mungkin," sergahnya.
Melihat hal itu, ia dan keluarga hanya bisa pasrah mengelus dada.
Ia hanya bisa berharap semoga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
"Semoga diberi hukuman yang setimpal, seberat-beratnya," katanya dengan raut menahan emosi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.