Hubungan Kerja Sama dengan China Jangan Jadi Komoditas Politik
selama ini Joko Widodo alias Jokowi kerap jadi korban komoditas politik pro antek asing karena hubungan diplomatiknya dengan China.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kehadiran calon presiden RI Prabowo Subianto di peringatan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok (RRT) belum lama ini, dianggap Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin sebagai fakta bahwa tidak hanya Joko Widodo saja yang selalu berhubungan dengan Tiongkok.
Dedi berpendapat, selama ini Joko Widodo alias Jokowi kerap jadi korban komoditas politik pro antek asing karena hubungan diplomatiknya dengan China.
"Selama ini pak Jokowi sering diserang gara-gara kedekatannya dengan China terutama dalam kerja sama. Faktanya Pak Prabowo juga menganggap hubungan dengan China sangat penting. Artinya, kehadiran pak Prabowo di China sekaligus mematahkan serangan-serangan politik pada Jokowi," ujar Dedi di Kantor DPD Golkar Jabar di sela-sela nobar film G 30 S PKI, Jumat (28/9).
Lagipula, kata Dedi, tidak hanya Indonesia dan Prabowo saja yang menganggap hubungan dengan China penting.
Baca: Terima Kunjungan Dubes Tiongkok, Prabowo Subianto: Mereka Ingin Bersahabat Baik dengan Kita
"Arab Saudi dan Turki juga bekerja sama dengan China. Jadi, hubungan kerja sama dengan China jangan jadi komoditas politik untuk menyerang salah satu kelompok di momen politik nasional," kata Dedi.
Selama ini, banyak lawan politik menyerang Jokowi dari berbagai isu.
Salah satunya isu agama, namun belakangan dimentahkan karena justru Jokowi berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.
Kemudian, Jokowi juga kerap diserang karena pro China namun toh kata Dedi, Prabowo juga menganggap hubungan dengan China sebagai hal penting.
" Kalau pak Prabowo menganggap penting berhubungan dengan China, giliran pak Jokowi kok diributkan. Artinya, hubungan Jokowi dgn RRC pun biasa saja." ujar Dedi.
Seperti diketahui, Prabowo menghadiri hari kemerdekaan ke - 69 China di Jakarta, Kamis (28/9).
Pada pertemuan tersebut, Prabowo menilai China sebagai negara yang penting bagi Indonesia sehingga hubungan kedua negara harus terjalin dengan baik. (men)