Diduga Bermotif Asmara, Ini Kronologi Pembunuhan Andik di Sebuah Penginapan di Sidoarjo
Peristiwa berdarah itu bermula saat korban yang diketahui merupakan sopir taksi Prima Trans datang ke penginapan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO -- Pembunuhan terhadap seorang sopir taksi Andik Wawan Prasetyo (38), warga Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri diduga kuat bermotif asmara.
Andik dikabarkan saat itu sedang menginap bersama seorang perempuan berjilbab.
Kronologi peristiwa dan keterangan dari beberapa saksi di lokasi kejadian, menguatkan dugaan bahwa peristiwa berdarah ini bermotif asmara.
Termasuk keterangan pegawai penginapan yang menyebut bahwa korban dan perempuan itu sudah beberapa kali menginap di sana, juga menguatkan dugaan motif asmara dalam peristiwa berdarah ini.
Kendati demikian, polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan semua terkait peristiwa itu. Terutama memastikan motif dan mencari pelakunya.
Baca: Kota Palu Mencekam, Air Teluk Palu Sudah Naik
"Dari hasil olah TKP, pemeriksaan terhadap CCTV, dan keterangan para saksi, sementara diketahui bahwa korban tewas akibat dibunuh. Namun, petugas masih melakukan penyelidikan," kata Kapolsek Sedati AKP I Gusti Made Merta, Minggu (30/9/2018).
Polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku yang diduga berjumlah dua orang. Petugas juga mendapati nomor polisi sepeda motor yang mereka pakai.
"Pencarian masih dilakukan. Semoga dalam waktu dekat bisa tertangkap," sambung dia.
Peristiwa berdarah itu bermula saat korban yang diketahui merupakan sopir taksi Prima Trans datang ke penginapan sekira pukul 19.30 WIB.
Mobil diparkir, seorang perempuan berjilbab turun dan masuk ke penginapan terlebih dulu. Lantas disusul oleh korban.
Keduanya cek-in di penginapan yang berada di bypass Juanda nomor 26 tersebut. Mereka menginap di kamar nomor 40 yang berada di lantai dua penginapan ini.
Tak lama setelah korban dan seorang perempuan berjilbab itu masuk, ada dua pria datang mengendarai sepeda motor matik. Mereka menanyakan kamar tempat menginap korban, kemudian mendatanginya.
Satu pria masuk kemudian disusul pria satunya. Beberapa saat setelah itu, pegawai penginapan dan orang-orang di sana dikagetkan suara teriakan histeris seorang perempuan di lantai dua.
Ketika petugas resepsionis naik ke atas, diketahui korban sudah tergeletak bersimbah darah.
Sementara dua pria yang diduga pelaku masih memegang pisau, dan berlalu meninggalkan lokasi kejadian.
"Saya kaget, terus saya lari ke lantai atas. Pas di atas, kedapatan dua orang membawa pisau di tangannya. Saya diancam akan dibunuh jika membantu korban," papar Khamim, pria 31 tahun sudah sudah ketitar 4 tahun bekerja sebagai resepsionis di penginapan ini.
Setelah para pelaku pergi, baru resepsionis dan pegawai di sana menolong korban.
Termasuk melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit Bunda di Tambakrejo, Waru, Sidoarjo.
Lokasi kejadian pun langsung dipasangi garis polisi oleh petugas kepolisian yang datang ke lokasi.
Olah TKP dan pemeriksaan terhadap para saksi langsung dilakukan, termasuk memeriksa CCTV di penginapan itu.
Dan berdasar sejumlah alat bukti dari lokasi kejadian itu, polisi pun berusaha mencari keberadaan pelaku pembunuhan yang diduga berjumlah dua orang
Khamim, seorang resepsionis di penginapan itu sempat melihat dua pelaku yang membawa pisau.
Ketika berpapasan dengan mereka, Khamim sempat ketakutan karena diancam jika berani ikut-ikutan.
"Ojo melok-melok, iki bojoku. Tak patani koen (Jangan ikut-ikut, ini istruku. Tak bunuh kamu)," ujar Khamim menirukan perkataan pelaku, beberapa saat setelah kejadian. (M Taufik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Seorang Pria Dihabisi saat Menginap Bersama Wanita di Kamar Hotel Jl Juanda Sidoarjo, Ini Motifnya,