TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengusaha kilang padi (tauke kilang padi) asal Desa Sirait Uruk, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Oloan Sirait (65) dirampok saat duduk di warung, Sabtu (29/9/2018) siang.

Pelaku perampokan ada empat orang dan mengendarai mobil Avanza berwarna hitam tanpa nomor polisi.

"Mereka naik Avanza, tidak ada pelat mobilnya," ujar Boru Sirait, kerabat korban.

Sang tauke dirampok ketika membawa uang Rp 55 juta untuk melakukan pembayaran padi-padi yang dibelinya dari petani.

"Awalnya pagi-pagi ada Rp 100 juta dibawa duitnya. Cuma sudah ada yang dibayar. Nah siangnya dia duduk di sebuah kedai yang ada di depan kilang padinya," kata Boru Sirait.

Tak lama duduk saat bersantai di kedai, pelaku perampokan pun berhenti di kedai dan langsung merampas tas berisi uang milik Oloan Sirait dan melakukan pengancaman.

Setelah melakukan perampokan, para pelaku berusaha kabur mengendarai mobilnya, warga yang ada di warung berteriak bahwa ada perampok.

Serentak warga mencoba mengejar, dan beberapa warga lainnya meneelpon perangkat desa terdekat untuk memberhentikan mobil Avanza hitam tersebut.

Setelah dikejar beberapa saat, pelaku perampokan terdesak di Gopgopan, Desa Sampuara Kecamatan Lumban Julu karena sudah dikepung warga.

Karena merasa terdesak ke empat pelaku perampokan berusaha kabur dan meninggalkan mobilnya di tengah jalan.

Baca: Menteri Luar Negeri Jepang Ucapkan Duka Cita Mendalam kepada Korban Bencana Alam di Sulteng

Para pelaku berusaha kabur ka arah Danau Toba menghindari kejaran warga dan Polisi.

Namun seorang pelaku bermarga Sitompul terpisah dari teman-temannya karena terperosok.

Ia mencoba kabur dengan cara berenang.

Polisi dan warga yang mengejar langsung menaiki sampan untuk mengejar perampok yang berenang dan berhasil meringkusnya setelah kelelahan berenang.