Jenazah Gleen Mononutu Tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Isak Tangis Keluarga pun Tak Terbendung
Bartolomeus Mononutu, ayah Gleen Monunutu tiba bersama jenazah anaknya di Bandara Sam Ratulangi menggunakan pesawat hercules dari Palu.
Editor: Dewi Agustina
James menambahkan, kepastian tewasnya Glen diperoleh sekira pukul 17.30 Wita.
"Gleen ditemukan di tangga. Kemungkinan ia sempat berusaha lari lewat tangga darurat (hotel)," kata dia.
Dikatakan perwakilan keluarga ini, Gleen diduga tak langsung tewas. Keluarga menduga ia wafat pada Sabtu.
Gleen diindentifikasi lewat tanda lahir di kaki.
Baca: Rencana Gus Maiz Menikahi Kekasihnya Bulan Desember Tak Kesampaian
"Kalau Petra (Mandagi) diidentifikasi lewat cincin," kata dia.
Menurut Sela, jenazah Gleen akan dibawa pada Senin malam ini juga lewat jalur darat.
Tewasnya Gleen terasa sangat tragis bagi Timothy Mononutu. Pasalnya, ini kehilangan yang kedua bagi Timothy.
"Sebelumnya saya kehilangan kakak saya dan kini Gleen," kata Timothy, mereka tiga bersaudara.
"Kini tinggal saya sendiri," ujarnya lirih.
Timothy mengatakan, hubungan ia dan adiknya sangat dekat kendati keduanya tinggal berjauhan.
"Ia kuliah di Jakarta," kata dia.
Sang adik di mata Timothy adalah figur yang suka tantangan. Ia menekuni paralayang sejak enam tahun lalu.
"Ia diajak Pingkan Mandagi," kata dia.
Timothy langsung menangis tersedu-sedu begitu mendapat kabar kematian adiknya Gleen lewat ponsel, Senin (1/10/2018) malam di kediaman keluarga Mononutu di Kelurahan Winangun.