Jasad Bayi Hanyut di Aliran Sungai Toya Yeh Ehe Semula Dikira Boneka
Warga di Perumahan Tojan Indah, Desa Tojan, Klungkung, dikagetkan penemuan jenazah bayi yang hanyut di aliran Sungai Toya Yeh Ehe.
Editor: Dewi Agustina
Bayi laki-laki ini memiliki panjang 54 cm, dan berat badan 2,5 kilogram. Sementara panjang tali pusar sekitar 25 cm.
"Pada ujung tali pusar, telah terjadi pembengkakan. Pada lubang dubur juga keluar kotoran kehitaman," jelas Humas RSUD Klungkung, I Gusti Putu Widiasa.
Selain itu, juga ditemukan beberapa luka terbuka di bagian kaki dari bayi dan keluar cairan kemerahan dari hidung.
Bahkan, jenazah bayi laki-laki tersebut telah memiliki rambut dengan panjang 1 sampai 3 cm.
"Tidak ditemukan luka-luka sebelum meninggal," ungkap Gusti Putu.
Kapolsek Klungkung Kompol I Wayan Sujana, menyatakan pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan jenazah bayi tersebut.
Baca: Mantan Atlet Tinju Bali Ditemukan Meninggal di Teras Rumahnya, Diduga Terkena Serangan Jantung
Polisi akan mencari pelaku yang tega membuang bayinya.
"Kami tengah selidiki kasus ini. Saat ini jenazah bayi sudah di RSUD Klungkung dan sedang divisum," jelasnya.
Belum lama ini, kasus penemuan jenazah bayi juga terjadi di saluran irigasi Subak Penasan, Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung, 27 Agustus 2018.
Polsek Banjarangkan kemudian berhasil mengungkap ibu kandung dari jenazah orok tersebut setelah kurang lebih 11 hari melakukan penyelidikan.
Jenazah bayi tersebut diketahui hasil hubungan sepasang kekasih KDG (19) dan WA (19), yang digugurkan dengan bantuan seorang dukun urut Ni Wayan A (72).
Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Dikira Boneka Hanyut, Ternyata Jenazah Bayi Tersangkut Pohon Pisang di Sungai Yeh Ehe Tojan