Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

41 Siswa SMP yang Sayat Tangan di Lampung Tengah Masih Bungkam, Kini Ditangani Empat Psikolog

Penyebab 33 siswi dan 8 siswa SMPN 1 Gunung Sugih melakukan sayat tangan, masih simpang siur sampai saat ini

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 41 Siswa SMP yang Sayat Tangan di Lampung Tengah Masih Bungkam, Kini Ditangani Empat Psikolog
Istimewa
Ilustrasi 55 siswa SMP di Pekanbaru sayat tangan ternyata perempuan. 

"Sudah kami tanyai para siswa itu, apa alasan mereka (sayat tangan). Tapi semuanya masih bungkam," kata Eko Yuono, Jumat (5/10/2018).

"Kita akan mendatangkan empat orang psikolog, untuk beri penanganan psikologi mereka. Karena ini anak-anak, tidak bisa mereka dipaksa, jadi harus dari hati ke hati," imbuhnya.

Tak hanya itu, LPA juga dengan semua lembaga terkait akan memberikan assessment kepada siswa, termasuk mencari tahu langsung kepada para orangtua wali murid.

Baca: Pesawat Tamu Kenegaraan IMF-World Bank Dikawal F-16 dan Sukhoi

Hasil assessment diupayakan rampung dalam satu pekan mendatang.

"Assessment keseluruhan, baik orangtua, siswa, sekolah. Sejauh ini tidak ada masalah dari para siswa, tidak ada sikap yang berubah dari mereka. Semuanya berjalan seperti biasa. Dalam satu pekan ini kita usahakan dapat alasan sebenarnya dari para siswa alasan mereka menyayat tangan," ujar Eko.

Menurut dia, ada dua indikasi alasan para siswa melakukan sayat tangan. Pertama, dugaan meminum minuman ringan yang dijual di kantin sekolah.

Dugaan kedua adalah meniru aksi serupa yang dilakukan siswa SMP Pekanbaru.

BERITA TERKAIT

Kepala SMPN 1 Gunung Sugih, Suharn, mengatakan, para siswa yang melakukan sayat tangan saat ini dalam kondisi sehat. Mereka juga sudah kembali beraktivitas normal.

"Semua siswa sudah kembali bersekolah seperti biasa. Tidak ada masalah apa-apa dengan anak-anak kami, semua belajar dengan normal sejak tiga hari ini," ujar Suharno.

Kepala Puskesmas Gunung Sugih, Yulianti Nilawati menjelaskan, luka sayatan di tangan para siswa tidak dalam, cuma seperti luka cakar. Kondisi lukanya pun sudah mengering.

Diskes Lampung Tengah menyebutkan bahwa minuman energi yang diduga mempengaruhi siswa melakukan sayat tangan massal, telah dilakukan uji kandungan di Balai Besar Produk, Obat, dan Makanan (BBPOM) Lampung.

Baca: Ekonomi Palu Mulai Menggeliat, Dua Tentara Berjaga di Setiap Toko

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Lydia Dewi, dan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Damayanti, mengungkapkan bahwa hasil uji laboratorium BBPOM Lampung menunjukkan minuman tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak karena mengandung zat Benzo.

"Minuman itu sebenarnya untuk laki-laki dewasa, dan pekerja kasar untuk stamina energi, bukan untuk diminum oleh anak-anak, wanita, dan ibu hamil. Kandungan utamanya yakni zat Benzo," ujar Lydia Dewi, Jumat kemarin.

Rapat Dengar Pendapat
Terpisah, Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Lampung Tengah prihatin atas peristiwa sayat tangan puluhan siswa SMPN I Gunung Sugih.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas