Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bus Pariwisata Rombongan Mahasiswa Unisbank Terguling, Seorang Penumpang Meninggal

Iftah Faizzatin (18), meninggal dunia setelah bus Dana Perkasa yang ditumpanginya mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan Jalan Sukorini.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bus Pariwisata Rombongan Mahasiswa Unisbank Terguling, Seorang Penumpang Meninggal
Facebook
Bus pariwisata terguling di tanjakan dekat Polsek Bandungan Kabupaten Semarang, Minggu (7/10/2018) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Iftah Faizzatin (18), meninggal dunia setelah bus Dana Perkasa yang ditumpanginya mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan Jalan Sukorini, Dusun Legoksari, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (7/10/2018).

Mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unisbank Semarang ini dalam perjalanan pulang bersama 24 rekannya setelah mengikuti malam keakraban (makrab) kampus di Blue Mansion Villa, Bandungan.

Kasmani (60), saksi mata mengungkapkan, kecelakaan yang dialami bus bernomor polisi H 1521 BA itu terjadi sekitar pukul 10.50 WIB.

Ketika lewat di lokasi kejadian, bus tak kuat menanjak dan sempat berjalan mundur.

"Bus mlorot kemudian ban diganjal tapi ternyata tetap tak kuat. Sampai tiga kali tapi bus tetap berjalan mundur. Akhirnya menghantam dinding talud bangunan dan terguling ke kanan," ujar Kasman.

Kejadian ini langsung ditangani anggota Polres Semarang.

Kapolsek Bandungan, Iptu Agus Pardiyono Marinus mengatakan, pihaknya telah mengamankan sopir bus, Sawilan (59), warga Pandean Lamper, Kecamatan Semarang, Timur, Kota Semarang.

Berita Rekomendasi

Polisi juga ikut mengamankan, Jumpriyanto (55), kernet bus.

Baca: Cerita Rozi Lolos dari Maut saat Tubuhnya Terendam Lumpur Selama 3 Jam

Agus mengatakan, bus Dana Perkasa yang mengalami kecelakaan merupakan bus kedelapan atau bus terakhir rombongan.

Bus itu mengangkut 25 mahasiswa Unisbank Semarang yang hendak kembali ke Semarang.

Saat kejadian, Agus menduga, Iftah panik dan berniat meloncat melalui jendela bus.

Namun, setelah bus menghantam talud, bus terguling dan malah menimpa tubuh warga Desa Gelang, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara itu.

Iftah dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.

Sementara, dua korban lain, sempat mendapat perawatan di rumah sakit akibat luka yang dialami.

Mereka adalah Rangga Yusuf H (19), warga Perum Nusa Indah Permai, Desa Karangrejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, dan Kodrisah M F (18), warga Gang Kendang, Desa Pundenarum, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak.

"Kami mengimbau pengguna jalan, memastikan kendaraan mereka benar-benar fit sebelum melintasi wilayah Bandungan. Tak sedikit kecelakaan di sini disebabkan kendaraan yang kurang baik, semisal kampas rem tipis atau kondisi mesin tak baik," kata Agus.

Sementara, Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Semarang, Ipda Wardoyo mengatakan, dari pemeriksaan fisik awal didapati, bus dalam kondisi laik jalan.

Meski begitu, dari lambung bus diketahui, status KIR terakhir bus dilakukan pada 2006, pajak habis pada 2007, dan status pelat terakhir 2011 namun yang tertempel di bus hingga 2020.

Baca: Tujuh Tusukan Anak di Bawah Umur Tewaskan Yanto Blegur

"STNK sudah mati sejak sembilan tahun lalu," ujar Wardoyo.

Terkait hal ini, Wardoyo mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya pun belum menetapkan tersangka dalam kejadian ini.

Makrab Sejak Jumat
Terpisah, Kasubbag Humas Unisbank Semarang, Sukarman mengatakan, makrab yang diikuti anak didiknya berlangsung sejak Jumat (5/10/2018).

Mereka bertolak dari lokasi menginap ke Semarang pukul 10.00 WIB.

Peserta kegiatan tersebut adalah fungsionaris BEM Fakultas Ekonomika dan Bisnis, bersama mahasiswa baru, dan sejumlah dosen pendamping.

Agenda makrab tersebut,merupakan kegiatan tahunan bagi mahasiswa baru setelah mengikuti orientasi kampus.

Kegiatan ini dikelola langsung mahasiswa, termasuk anggaran transportasi.

"Pascakejadian ini, kami akan mengevaluasi terkait anggaran kegiatan mahasiswa," kata Sukarman saat dihubungi Tribun Jateng.

Sukarman mengatakan, begitu mendapat kabar kecelakaan yang dialami mahasiswa, jajaran birokrat langsung menuju lokasi.

Baca: Melihat Masjid Kapal Ngaliyan Semarang yang Terinspirasi dari Kisah Nabi Nuh

Sementara, dua mahasiswa yang sempat dirawat di RSUD Ungaran juga sudah pulang.

Langsung Diantar ke Jepara
Ketua Yayasan Pendidikan dan Penerbit Mahasiswa Indonesia (YPPMI) Unisbank, Alimuddin Rizal menuturkan, pihaknya langsung bertolak ke Jepara untuk mengantarkan jenazah Iftah Faizzatin (18) ke rumah duka.

Dia berangkat bersama jajaran rektorat, dekan, dan perwakilan mahasiswa.

"Unisbank pasti sangat berduka atas kejadian ini. Namun, bagaimanapun, ini sudah takdir Allah, ujian Allah," jelasnya.

Sementara, Khaeriyah, terkejut saat mendengar bus yang ditumpangi putranya, mengalami kecelakaan di Jalan Sukorini, Dusun Legoksari, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Minggu (7/10/2018).

"Saya mendapat kabar dari teman anak saya, kalau bus yang ditumpangi anak saya nggelempang. Langsung khawatir, kan? Apalagi, kabarnya, ada yang terluka parah," kata Khaeriyah saat menjemput anaknya di Unisbank Semarang, Minggu sore.

Khaeriyah sempat menerima kabar, putranya yang baru semester 1 Jurusan Akuntasi itu dirawat di rumah sakit akibat memar yang dialami.

Namun, dia diminta menunggu di kampus lantaran putranya sudah dalam perjalanan ke kampus bersama rombongan lain yang selamat.

"Saya disuruh menjemput ke sini (kampus Unisbank), kabarnya sudah dalam perjalanan," kata dia.

Sekitar pukul 18.30, mahasiswa yang selamat dari kecelakaan tersebut tiba di Kampus Unisbank Semarang.

Mereka diangkut menggunakan kendaraan pribadi dan bus kampus. Beberapa mahasiswa masih terlihat syok.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul BERITA LENGKAP: Detik-detik dan Temuan Mengagetkan Kecelakaan Bus Rombongan Unisbank

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas