Untuk Pengamanan dan Evakuasi IMF-World Bank, Dua Pesawat dan 400 Bus Disiapkan di Banyuwangi
Pertemuan tahunan International Monetary Fund - World Bank sudah dimulai pada hari ini di Nusa Dua, Bali.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Pertemuan tahunan International Monetary Fund - World Bank sudah dimulai pada hari ini di Nusa Dua, Bali.
Kesiapan pengamanan dan evakuasi jika terjadi bencana, sudah disiapkan matang oleh pengamanan samping di Banyuwangi.
Tim gabungan pengamanan dan evakuasi juga menyiapkan 2 pesawat dan 400 bus di Banyuwangi.
Pesawat yang disiagakan adalah CN 295 TNI AU dari Abdul Rahman Saleh Malang. Sejak kemarin, Minggu (7/10/2018), pesawat tersebut sudah berada di Bandara Banyuwangi.
"Ada dua pesawat dan bus yang akan kita standby-kan di Banyuwangi. Ini untuk evakuasi jika ada hal yang tidak kita inginkan misalnya terjadi bencana atau yang lain," ujar Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, yang meninjau posko keamanan bersama di Bandara Banyuwangi, Senin (8/10/2018).
Dua pesawat dan ratusan bus itu, kata Mayjen Arif, untuk mengangkut peserta delegasi VVIP, sebagai bentuk antisipasi ketika terjadi ancaman bencana alam di Pulau Bali.
"Kalau ada kejadian di Bali, evakuasi ke Banyuwangi ataupun ke Surabaya. Delegasi kalau ada kejadian evakuasinya ke sana."
"Ada satgas udara menyiapkan pesawat dan menyiagakan bus sekitar 400 bus. Kalau tiba-tiba ada kejadian kita siap semuanya, pesawat yang disiagakan di Bandara Banyuwangi ada dua, jenis CN yang memang khusus angkut VVIP," tambahnya.
Selain alat transportasi untuk evakuasi, pihaknya juga menambah lagi kekuatan pengamanan di Banyuwangi.
Sebelumnya diterjunkan sekitar 2.000 personel gabungan. Namun saat berlangsung acara, personel ditambah menjadi 5.000 personel.
"Kita tambah personel dari Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya. Jangan sampai kita kecolongan. Apalagi Banyuwangi sebagai pintu masuk Bali," tambahnya.
Untuk pengamanan di Banyuwangi, pihaknya akan membagi di tiga objek vital, di antaranya Bandara Banyuwangi, Pelabuhan penyeberangan ASDP Ketapang dan Pelabuhan Tanjungwangi.
"Di Tanjungwangi juga ada 4 kapal KRI milik TNI AL yang kita siagakan. Penyiapan teleconfence pengamanan kita cek," pungkasnya.
Sementara itu, infrastruktur Bandara Banyuwangi juga sudah disiapkan untuk kepentingan tersebut. Kini, tempat parkir (apron) pesawat telah menjadi 41.000 rb m2.
Dengan luas tersebut, bakal mampu menampung sembilan pesawat berbadan besar (boeing 737).
"Awalnya apron kita hanya mampu menampung 3 pesawat, sekarang apronnya bertambah 6 lagi," terang Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Anton Marthalius saat dihubungi pada Senin (8/10).
Penambahan apron tersebut, melengkapi peningkatan sejumlah infrastruktur lainnya yang telah ada. Antara lain penambahan runway, yang kini menjadi 2.500 meter.
Runway juga diperlebar menjadi 45 meter, tebal landasan ditingkatkan menjadi PCN 56.
"Pada prinsipnya, Bandara Banyuwangi siap menyambut Annual Meeting IMF World Bank. Kita siap untuk operasional maupun sebagai bandara evakuasi ketika terjadi force majeure," kata Anton.