Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Rio, Bocah Korban Gempa Palu yang Ditemukan Masih Bernafas di Dalam Kubangan Lumpur

Rio kecil ditemukan dalam keadaan berlumuran lumpur, 1 Km dari bibir Pantai Talise, Palu oleh sang ibu.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Rio, Bocah Korban Gempa Palu yang Ditemukan Masih Bernafas di Dalam Kubangan Lumpur
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas membersihakan puing-puing pasca Tsunami yang menghantam kawasan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10/2018). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)) mengumumkan bahwa Gubernur Sulawesi Tengah memutuskan masa tanggap darurat gempa dan tsunami Palu akan diperpanjang hingga 14 hari ke depan, dari tanggal 13 Oktober hingga 26 Oktober 2019. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, PALU - Rio kini terus berada digendongan sang ibu.

Digendongan, Rio sesekali meminta untuk diambilkan mainan fovoritnya, mobil-mobilan.

Balita berusia 1 setengah tahun itu merupakan anak ke-5 dari pasangan Erlin dan Rustam yang berhasil selamat dari dahsyatnya tsunami yang melanda Sulawesi Tengah akhir September lalu.

Rio kecil ditemukan dalam keadaan berlumuran lumpur, 1 Km dari bibir Pantai Talise, Palu oleh sang ibu.

Baca: Dahnil Anzar Harap Padi Tak Dipersulit saat Kampanye, Lukman Edy: Mau Diuntungkan Ya Jadi Petahana

Butuh waktu sekitar 1 jam bagi Rio untuk ditemukan.

"Itu ampun ya Allah. Saya niat harus bertemu dengan Rio, hidup atau mati," ujar Erlin, ibunda Rio, saat ditemui di posko pengungsian di halaman Universitas Islam Al-Khairaat Palu, Selasa (16/10/2018).

Berita Rekomendasi

Erlin menceritakan ketika bencana terjadi, Ia bersama ibu dan Rio sedang berjualan ikan ditepi pantai Talise.

Rio yang saat itu dipangku oleh sang nenek, tampak asik menyaksikan sang ibu yang sedang melayani pembeli.

"Itu waktu, pembeli lagi rame, soalnya berbarengan ada festival," ucapnya.

Baca: Kisah Narapidana yang Kabur saat Gempa Palu, Pulang Kampung lalu Serahkan Diri Lagi ke Rutan Solo

Suara adzan pun berkumandang, saat itu pula suasana berubah menjadi mencekam.

Gempa yang disusul ombak setinggi kurang lebih 13 Meter menerjang Pantai Talise, tempat Rio berada.


Kerasnya hantaman ombak, membuat Rio terlepas dari dekapan sang Nenek.

"Rio lapas, Rio mana, Rio mana," ucap Erlin sambil mengingat peristiwa kelam itu.

Baca: Sederet Fakta Pemeriksaan Nanik S Deyang: Penyambung Cerita Penganiayaan Ratna hingga Kelelahan

Erlin sendiri berhasil selamat setelah berlari kedataran yang lebih tinggi yang tidak jauh dari pantai.

Mengetahui sang anak tidak bersamanya, saat dirasa aman, tanpa pikir panjang Erlin meniatkan diri untuk mencari anak bungsu nya itu.

Rio saat
Rio saat ditemui di posko pengungsian di halaman Universitas Islam Al-Khairaat Palu, Selasa (16/10/2018).

Satu jam menyisir Pantai Talise, dalam keadaan gelap gulita, betapa kagetnya Erlin ketika berhasil menemukan Rio sedang menangis di dalam tumpukan lumpur.

"Itu lumpur nutupin muka nya semua,  saya hafal betul tangis anak saya, Allah Maha Kuasa," ujar Erlin sambil meneteskan air mata.

"Tapi mama saya lenyap tersapu ombak, sampai sekarang belum ketemu jasadnya," sambung Erlin lirih.

Kini dua pekan sudah Rio berada dipengungsian bersama keluarga.

Tampak luka lebab di punggung nya belum hilang, hingga kini.

Menurut dokter yang memeriksa, kondisi Rio kini jauh lebih.

Ditemui di pengungsian, Rio kini juga sudah bisa tersenyum dan bermain dengan teman sebayanya.

"Udah sehat. Dia sekarang maunya dipeluk terus sama saya, enggak mau lepas," ucap Erlin. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas