Jeannie Rice, Nenek 70 Tahun Pecahkan Rekor Dunia Sebagai Pelari Maraton Tercepat
Seorang wanita berusia 70 tahun asal Ohio, Amerika Serikat (AS), baru saja memecahkan rekor dunia menjadi pelari maraton tercepat, untuk kategori 70+.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita berusia 70 tahun asal Ohio, Amerika Serikat (AS), baru saja memecahkan rekor dunia menjadi pelari maraton tercepat, untuk kategori 70+.
Saat mencapai garis finish, wanita pensiunan itu mengaku tak mengeluhkan apapun.
TribunJogja.com melansir dari Metro, wanita bernama Jeannie Rice itu mencatatkan waktu 3:27:50, dalam sebuah perlombaan maraton yang digelar di Boston.
Berkat prestasi tersebut, Jeannie memecahkan rekor dunia sebagai pelari maraton tercepat untuk kategori 70+.
Baca: Anniversary ke-4, Nagita Slavina Nangis Pinta Hal Ini ke Raffi Ahmad, Luna Maya Ungkap Alasannya
Sebelumnya, rekor dipegang oleh Helga Miketta, yang berlari maraton dalam waktu 3:35:29 pada tahun 2013.
Jeannie memulai debutnya pada 1984 di Cleveland.
Adapun lomba maraton yang diikutinya di Boston adalah ke-116 kalinya bagi Jeannie mengikuti kompetisi.
"Saya telah berlari selama 35 tahun dan itu adalah bagian besar dari hidup saya," kata Jeannie kepada Metro.co.uk.
Jeannie mengaku suka ikut berkompetisi, karena persiapannya bisa membuatnya semakin termotivasi untuk berlari semakin cepat.
Untuk melatih kecepatannya, Jeannie secara teratur berlari maraton.
Ia pun mengaku tak suka treadmil, sehingga memilih untuk berlari menuju daerah tertentu untuk meningkatkan kecepatannya.
Ia bahkan melakukan perjalanan ke Florida selama setengah tahun, agar dapat mencoba berlari dari cuaca dingin, sehingga terus bergerak.
"Saya benar-benar tidak menikmati treadmill. Satu-satunya hal yang sulit dalam pelatihan adalah terus melalui cuaca dingin, angin dan hujan pasti membuatnya lebih sulit," ujarnya.
Meskipun sudah berusia 70 tahun, tetapi keseharian Jeannie tak kalah gesit dari mereka yang lebih muda.
Setiap pagi, ia akan berlari mulai pukul 05.30 bersama teman-temannya yang lebih muda.
"Saya berlari setiap hari dan memastikan untuk cukup tidur dan diet yang baik," katanya.
"Usia hanyalah angka. Jika Anda mampu secara fisik, Anda harus terus berlari - tidak ada yang benar-benar menghentikan Anda," tandasnya.
Berhasil menjadi pelari maraton tercepat di dunia tak lantas membuat Jeannie berpuas diri.
Saat ini, ia sudah bersiap-siap untuk memecahkan rekor pribadinya sendiri, untuk mengikuti maraton di New York City.
Itu akan menjadi lomba maraton ke-117 bagi Jeannie. (*)