Guru SMAN 4 Kupang Dianiaya Orang Tua Siswa, Pelaku dan Korban pun Saling Lapor Polisi
Matheos bersama keluarga melaporkan dua perkara yaitu kasus tipiring guru Makrina memukul anaknya MT dan Matheos dikeroyok oleh siswa.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Korban penganiayaan dan pelaku saling melapor ke Polres Kupang Kota pada Kamis (18/10/2018). Laporan polisi justru lebih dulu disampaikan Matheos Tuflasa pada Kamis petang.
Matheos bersama keluarga melaporkan dua perkara yaitu kasus tipiring guru Makrina memukul anaknya MT dan Matheos dikeroyok oleh siswa dan beberapa guru hingga alami bonyok di kepala dan bagian belakang badan.
Pada Kamis (18/10/2018) sekitar pukul 19.30 Wita, giliran Makrina Bika didampingi kepala SMAN 4 Kota Kupang, Agus Bire Logo, rekan guru Eben Simanjuntak dan beberapa kerabat melaporkan tindakan Matheos Tuflasa ke SPKT Polres Kupang Kota.
Awalnya pihak SPKT dan penyidik melakukan diskusi agar kasus ini diselesaikan lewat jalan medisi.
Namun, setelah berlangsung satu jam, guru Makrina Bika tetap membuat laporan polisi atas kasus yang menimpanya.
Setelah membuat laporan, Makrina diantar ke RS Bhayangkara Drs Titus Uly Kupang untuk divisum.
Pelaku Tersulut Emosi
Matheos Tuflasa (50), ayah MT dijemput anggota Polsek Kelapa Lima Polres Kota Kupang pada Kamis (17/10/2018) sekitar pukul 11.30 Wita setelah polisi mendapat laporan dari Kepala SMAN 4 Kupang, Agus Bire Logo.
Saat Matheos Tuflasa dibawa ke Mapolsek Kelapa Lima oleh anggota polisi, para guru di sekolah itu pun menyusul ke Mapolsek.
Baca: Guru SMAN 4 Kupang Tiba-tiba Dianiaya Orang Tua Murid saat Mengajar di Ruang Kelas
Pantauan Pos Kupang di Mapolsek Kelapa Lima pada Kamis siang, Matheos duduk di bangku ruang SPKT didampingi istri dan anaknya, MT.
Mengenakan baju kaus oblong warna hitam, Matheos lebih banyak menunduk.
Sementara dalam ruangan yang sama, hadir puluhan orang guru SMAN 4 yang datang untuk memberi dukungan kepada rekan mereka Makrina Bika yang menjadi korban penganiayaan Matheos.
Awalnya, istri Matheos sempat bersitegang dengan beberapa guru, namun setelah anaknya MT mengakui perbuatannya di hadapan guru dan polisi bahwa ia mengeluarkan kata kasar pada gurunya, sang ibu pun tampak lebih tenang.
Setelah kurang lebih satu jam berdialog dalam ruang itu, Matheos pun diantar untuk diamankan sementara di dalam sel Mapolsek.
Di hadapan polisi dan para guru, Matheos sempat mengaku khilaf dan tersulut emosinya setelah mendengar telepon dari putrinya dalam keadaan menangis.