Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sedih Istri Siri Pamong di Malang, Merasa Disia-siakan Ciok Gugat Irvan Rp 800 Juta

Dia ditinggal dan tidak mendapatkan nafkah dari sang suami yang asal Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Sedih Istri Siri Pamong di Malang, Merasa Disia-siakan Ciok Gugat Irvan Rp 800 Juta
Surya/Erwin Wicaksono
Ciok Susiana (kanan) bersama kuasa hukumnya sebelum jalani persidangan di Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (25/10/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kisah pilu rumah tangga Ciok Susiana (31), warga Kelurahan Tlogosari, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Akibat janji manis Muhammad Irvan Wagiman, suami sirinya, Ciok malah harus menerima kenyataan pahit.

Dia ditinggal dan tidak mendapatkan nafkah dari sang suami yang asal Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.

Ciok ditinggal sejak saat dirinya hamil sampai melahirkan anak yang kini berusia 17 bulan.

Alkisah pada Maret 2014, Irvan terus mendatangi rumah Ciok untuk mengutarakan rasa cintanya.

Irvan berjanji menjadikan Ciok istri sah, namun sementara menjadi istri dulu.

Merasa Irvan punya etikat baik dengan mendatangi orang tuanya, membuat Ciok terkesan dan merasa yakin dengan janjinya. Hingga akhirnya ia hamil buah percintaannya dengan Irvan.

Baca: Istri dan Anak Pelaku Pemenggalan Kepala Pilih Tinggalkan Rumah

Berita Rekomendasi

"Saya dinikahi siri tahun 2014, janjinya nanti akan jadi istri sah. Hingga akhirnya saya hamil anak pertama kemudian keguguran dan akhirnya hamil lagi dan sekarang umur 17 bulan," curhat Ciok saat ditemui di Pengadilan Negeri Kepanjen, Kamis (25/10/2018).

Ciok mengaku sejak kelahiran anak kedua, sikap dan perhatian suaminya menjadi berubah.

Bahkan suaminya seakan tak menganggap Ciok adalah istrinya hingga menuduhnya selingkuh dan anak yang berada diperutnya kala itu hasil dari hubungan gelap.

"Nah, sejak kelahiran anak kedua ini tidak ada perhatian sama sekali dari suami. Saya tidak dinafkahi bahkan dia menuding saya selingkuh, termasuk si jabang bayi yang saya lahirkan ini anak campuran (hubungan gelap)," ungkap Ciok sambil menitikkan air mata.

Bukan hanya tidak dinafkahi, selama menjalani hubungan bersama sang suami yang merupakan Kepala Dusun, Ciok mengaku mendapat perlakuan tak mengenakkan berujung tindak kekerasan.

"Waktu hamil pertama saya sering dapat kekerasan, perut saya pernah ditendang," urainya.

Kini, Ciok menggugat suami sirinya itu ke ranah hukum kepada Pengadilan Negeri Kepanjen. Ia hanya ingin mendapatkan haknya sebagai seorang istri.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas