Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dinilai Lecehkan Agama, Remaja Berusia 17 Tahun asal Tanjungbalai Diamankan Polisi

Irfan mengimbau kepada anak-anak yang masih remaja agar menjaga attitude nya dan bersikap bijak dalam menuliskan sesuatu di media sosial

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dinilai Lecehkan Agama, Remaja Berusia 17 Tahun asal Tanjungbalai Diamankan Polisi
Istimewa
Facebook 

Laporan Wartawan Tribun Medan M Andimaz Kahfi

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGBALAI - Seorang remaja laki-laki berinisial JS (17), warga Jalan FL Tobing Gang Mahoni, Lingkungan V, Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datukbandar, Kota Tanjungbalai, diamankan polisi.

Ia menjadi terduga penista agama dan ujaran kebencian di akun Facebook (FB) miliknya, Jumat (26/10/2018) kemarin.

Pelaku membuat postingan di Warnet Incek, yang letaknya tak jauh dari rumahnya.

Meme yang terdapat tulisan mengejek itu, di screenshot dan postingan tersebut menyebar cepat di tengah masyarakat dan menimbulkan suasana panas, pasca aksi damai bela Tauhid.

Atas kejadian itu, JS langsung dilaporkan oleh Ustaz Indra dengan Nomor: LP/312/X/2018/SU/RES.T.BALAI.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Irfan Rifai membenarkan bahwa ada seorang anak laki-laki remaja yang diamankan karena melakukan ujaran kebencian dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan.

Berita Rekomendasi

"Ya, masih anak-anak dan sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Irfan melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (27/10/2018).

Baca: Tuding Maruf Amin Lakukan Penistaan, Ratna Sarumpaet: Semoga Allah Segera Memulihkan Jiwanya

Irfan mengimbau kepada anak-anak yang masih remaja agar menjaga attitude nya dan bersikap bijak dalam menuliskan sesuatu di media sosial.

"Jadi pemosting itu mengomentari postingan dari Facebook seseorang. Jadi Fb pemosting pertama merasa ketakutan dan langsung dihapus. Postingannya itu sudah dihapus sama yang bersangkutan," sebut Irfan.

"Itu berawal dari meme Photoshop gambar Pak Presiden. Jadi ada gambar orang lari kepalanya gambar kepala presiden. Terus ada kalimat kasus pembakaran Gereja, Jokowi datang. Ada pembakaran bendera Tauhid, Jokowi kabur," ungkap Irfan.

Baca: Tas Hitam Jokowi saat Datang ke Rumah Gus Dur Sempat Jadi Sorotan, Yenny Wahid Akhirnya Buka Suara

Lebih lanjut, Irfan sangat menyayangkan hal tersebut dilakukan oleh seorang anak remaja.

Bahkan Irfan sempat mengatakan kepada pelaku, bahwa tindakan yang dilakukannya telah menghina lambang negara dan agama.

"Dia diam saja pas saya bilang gitu. Makanya nggak lama setelah di postingnya, postingan itu di hapus," ujarnya.

Irfan menjelaskan bahwa seandainya Polres Tanjungbalai lambat bergerak untuk mengamankan pelaku, bisa-bisa pelaku sudah bonyok dihajar massa karena  banyak masyarakat yang mencari.

Bahkan akhirnya, rumah pelaku dilakukan penjagaan ketat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Itu anaknya bandel, drop out sekolah dia. Gara-gara main internet di Warnet terus terus," urai Irfan.

"Kita mengimbau, masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut dan selalu coba mencari tahu terlebih dahulu permasalahannya," jelas Irfan. (cr9/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas