Ibu Tuti Tursilawati Histeris, 'Dia Korban Perkosaan, Mengapa Dihukum Mati?'
Ibunda Tuti Tursilawati, tenaga kerja wanita (TKW) yang dieksekusi mati di Arab Saudi pada Senin (29/10/2018) waktu setempat
Editor: Hendra Gunawan
Junaedi yang mewakili pihak keluarga mengapresiasi upaya yang dilakukan jajaran Kemenlu RI.
"Saya tahu sendiri pemerintah memperjuangkan betul dan membantu all out, dari awal mengawal terus kasus Tuti," ujar Jaenudin saat ditemui di rumah Tuti Tursilawati, Selasa (30/10).
Bahkan, perwakilan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Thaif setiap bulannya menjenguk Tuti di tahanan.
Selain itu, Kemenlu juga rutin menggelar pertemuan dengan pihak keluarga setiap tahunnya.
Dalam pertemuan itu, menurut Junaedi, Kemenlu menyampaikan perkembangan kasus Tuti dan upaya apa saja yang telah ditempuh.
"Saya beberapa kali ikut, pertemuan itu juga membahas upaya ke depannya seperti apa," kata Jaenudin.
Sangat Kecewa
Mewakili pihak keluarga, Jaenuddin menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas upaya yang telah dilakukan.
Jaenudin juga tidak bisa menyalahkan pemerintah mengenai tidak adanya pemberitahuan eksekusi terhadap Tuti.
Hal itu merupakan kewenangan Kerajaan Arab Saudi yang melaksanakan eksekusi itu.
"Sangat kecewa kepada pemerintah Arab Saudi, mereka baru memberitahu setelah Tuti dieksekusi," ujar Jaenudin.
Menurut Jaenudin, sebelum dieksekusi, dia sering melihat langsung almarhumah Tuti menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon.
"Ya kadang ikut ngobrol juga, sekadar tanya kabar dan kasih semangat," kata Jaenudin.
Ia mengatakan, biasanya Tuti menelepon keluarganya setiap satu bulan sekali.
Tuti menelepon menggunakan ponsel petugas Konsulat Jenderal RI (KJRI) Thaif yang menjenguknya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.