Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Proses Pencarian Puing dan Korban Pesawat Jatuh di Laut Karawang

Tidak hanya satu perahu karet, bersama tiga perahu karet lainnya yang berasal dari TNI AL pergi menuju area penyisiran puing pesawat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Inilah Proses Pencarian Puing dan Korban Pesawat Jatuh di Laut Karawang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas gabungan melakukan pendataan temuan dari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018). Memasuki hari ke-3 pencarian, petugas gabungan terus melakukan pencarian puing pesawat Lion Air JT 610 dan korban. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Berkesempatan ikut mencari puing dan korban dari pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 ke tengah laut Perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang.

Tribun Jabar bersama personil dari Marinir dan Basarnas pergi menggunakan perahu karet.

Tribun Jabar bersama enam personil lainnya memulai evakuasi korban dan puing pesawat pada Selasa (30/10/2018) pagi.

Tidak hanya satu perahu karet, bersama tiga perahu karet lainnya yang berasal dari TNI AL pergi menuju area penyisiran puing pesawat.

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh Di Lokasi Penangkapan Udang

Baca: Cerita Pasutri yang Anak, Menantu dan Dua Cucunya Jadi Korban Pesawat Lion Air

Satu jam perjalanan di air hingga mencapai titik pencarian, puing pertama terlihat mengambang oleh salah satu anggota marinir.

Berjarak dua kilometer dari bibir pantai, perahu yang dinaiki Tribun mencoba mendekat benda berwarna hitam di tengah laut.

Berita Rekomendasi

Berupa potongan kursi yang diduga bagian dari pesawat Lion Air adalah benda pertama yang ditemukan dan diangkat kedalam perahu.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan peninjauan pencarian pesawat Lion Air JT610 menggunakan KRI I Gusti Ngurah Rai di Terminal JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018) malam. Dalam keterangannya, Tim gabungan telah menemukan sinyal dari black box Lion Air JT610 dan untuk selanjutnya terus melakukan pencarian black bos, korban, dan rangka pesawat menggunakan 4 kapal yang dilengkapi remote operated vehicle (ROV). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan peninjauan pencarian pesawat Lion Air JT610 menggunakan KRI I Gusti Ngurah Rai di Terminal JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018) malam. Dalam keterangannya, Tim gabungan telah menemukan sinyal dari black box Lion Air JT610 dan untuk selanjutnya terus melakukan pencarian black bos, korban, dan rangka pesawat menggunakan 4 kapal yang dilengkapi remote operated vehicle (ROV). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tidak jauh dari puing pertama, benda seperti lempengan fiber pun dimasukan ke perahu oleh salah satu anggota marinir.

Banyak puing puing berupa potongan-potongan kecil yang diduga pesawat Boeing 737 MAX 8 setelah penemuan puing pertama.

Para personil gabungan itu pun selalu menjaga matanya ke arah laut lepas untuk terus mencari puing pesawat yang jatuh pada Senin (29/10/2018).

Setiap melihat benda yang diduga puing, perahu karet pun menuju ke arah benda tersebut dan sesekali memutari benda yang sulit diambil karena terombang ambing.

Kesulitan mengambil puing-puing kecil pesawat itu pun terjadi karena personil memungutnya dengan tangan kosong yang hanya berlapis sarung tangan karet.

Lempengan besi berstiker 'untuk keselamatan penerbangan, silahkan matikan telepon genggam anda' diambil dan disatukan pada tumpukan puing pesawat lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas