Kaltim Berpotensi Kembangkan Wisata Halal
Deputi Gubernur BI Budy Waluyo mengatakan, bahwa Balikpapan dan Kaltim memiliki potensi yang cukup tinggi dalam segi wisata halal.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Festival Ekonomi Syariah atau FESyar Bank Indonesia Kawasan Indonesia Timur dibuka mulai Jumat (2/11/2018) kemarin.
Acara FESyar Bank Indonesia diawali dengan panel discussion mengambil tema 'Penguatan Ekonomi Syariah Melalui Pengembangan Regional Halal Value Chain' yang berlangsung di Balroom Hotel Jatra, Balikpapan.
Kepala Departemen Regional III Bank Indonesia Wiwiek Sisto Widayat dalam sambutannya, mengatakan perekonomian konvensional saat ini terpengaruh kebijakan ekonomi Amerika Serikat.
Dari situlah suasana ekonomi dunia saat ini begitu besar pengaruhnya pada perekonomian Indonesia. Menurutya ekonomi dunia masuk dalam kondisi tidak normal.
"Itu berpengaruh terhadap nilai tukar negara lain," kata Wiwiek Sisto Widayat.
Meskipun begitu Indonesia patut bersyukur karena tidak terpengaruh begitu besar terhadap korosi ekonomi dunia saat ini.
Pertumbuhan ekonomi masih di atas lima persen. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan kondisi ekonomi di negara lain.
Triwulan lalu bisa mencapai 5,27 persen.
Sektor sumber daya alam menjadi faktor kondisi perekonomian di kawasan Indonesia bagian timur berpengaruh.
Dari situ Wiwiek Sisto Widayat memperhatikan agar ekonomi kawasan timur tidak lagi terfokus dengan pertambangan.
Menurutnya, ekonomi syariah menjadi sumber ekonomi baru.
Indonesia secara umum masuk dalam 10 besar ekonomi syariah. Dengan total dipending di tahun 2017 mencapai 218 juta US dolar.
"Pangsa ekonomi syariah sudah mencapai 25 persen," kata Wiwiek.
Maka dari itu muncul lah ide atau gagasan menciptakan sebuah perekonomian syariah.
Salah satu wujud perekonomian syariah adalah wisata halal.