Tiba di Rumah Duka Senin Petang, , Jenazah Janry Efrianto Sianturi Dimakamkan Rabu
Kerabat dan keluarga Janry tak henti-hentinya mengeluarkan air mata, ketika melihat kondisi jenazah tiba
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Tommy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Jenazah korban kecelakaan jatuhnya Lion Air, Janry Efrianto Sianturi tiba di kediamannya, di Puri Masurai, RT 23, Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muarojambi, Senin (5/11) sekira pukul 18.30 WIB.
Kerabat dan keluarga Janry tak henti-hentinya mengeluarkan air mata, ketika melihat kondisi jenazah tiba dan keluarganya masih tak menyangka bahwa Janry menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP JT610.
"Ya Tuhan anak aku," kata orang tuanya, ketika turun dari mobil ambulans lalu membawa jenazah anaknya sambil berjalan menuju rumahnya.
Langkah demi langkah, perlahan beberapa keluarganya berjalan sambil mengangkat peti jenazah berwarna coklat menuju rumah.
Air mata berjatuhan ketika mereka mengangkat peti jenazah.
"Abang aku, udah pergi dia. Cepat kali kau pergi," kata Ade, adik almarhum Janry, ketika menangis di depan peti yang sudah diturunkan.
Sementara itu, ayah almarhum Janry, James Sianturi, mengaku ikhlas dengan kepergian anaknya, meskipun cukup tragis.
"Kami sebenarnya tidak mau anak kami seperti ini, tapi ini sudah kehendak Tuhan," kata James.
Baca: Jenazah Korban Kecelakaan Lion Air Dipastikan Tak akan Dimakamkan Secara Massal
Ia mengaku sedih dan terpukul ketika mendapatkan kabar bahwa anaknya menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air beberapa waktu lalu.
"Kami langsung berangkat ke Jakarta, dan benar anak kami menjadi korban," katanya.
Rencananya, jenazah Janry akan dimakamkan pada Rabu (7/11) di Pal 12.
Itu dikarenakan akan dilakukan prosesi adat sesuai agama.
"Kami mohon maaf jika sempat emosian kepada pihak Lion Air. Kami berharap pihak maskapai menyikapinya dengan bijak. Kami akan menjalani prosesi pemakaman sesuai agama kami," kata James