Tangis Keluarga Korban Lion Air JT 610 Pecah Saat Hendak Lakukan Tabur Bunga di Tengah Laut
Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tak hentinya menyisakan duka. Menaiki kapal KRI Banda Aceh, keluarga lakukan doa bersama di Tanjung Karawang.
Penulis: Grid Network
![Tangis Keluarga Korban Lion Air JT 610 Pecah Saat Hendak Lakukan Tabur Bunga di Tengah Laut](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tangis-keluarga-korban-lion-air-jt-610-di-dalam-kapal-kri-banda-aceh-593-selasa-6112018_20181106_094545.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin 592 dan Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 baru saja diberangkatkan dari perairan Pangkal Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11/2018).
Keberangkatan dua kapal milik negara ini guna membawa keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 untuk melakukan doa bersama di tempat jatuhnya pesawat tersebut, di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Pantauan Grid.ID, di dalam kapal KRI Banda Aceh 593 terlihat sejumlah petinggi negara yang sudah menaiki kapal salah satunya Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi.
Tak hanya itu sebagian keluarga korban juga turut dibawa menaiki kapal KRI Banda Aceh yang telah disediakan tenda dan tempat duduk di dalamnya.
Setelah petugas membacakan panduan saat berada di dalam kapal, beberapa saat kemudian lantas klakson kapal dibunyikan tanda kapal berangkat.
Sontak tangisan keluarga korban mendadak pecah setelah klakson tersebut berbunyi.
Beberapa dari mereka tak kuasa menahan tangis dan langsung berpelukan satu sama lain.
Kini delapan hari sudah pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat lebih tepatnya pada 29 Oktober 2018 lalu.
Namun pihak keluarga masih terpukul dengan kepergian keluarganya yang menjadi korban pesawat tersebut.
Keluarga Korban Lion Air JT610 Sebut Pihak Lion Air Tak Berempati
Keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP menghadiri konferensi pers proses evakuasi di Ibis Hotel, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Pada kesempatan itu, keluarga korban yakni Johan Ramadhan, menuangkan keluhannya di depan Kementerian Perhubungan, Basarnas, Polri, dan juga KNKT.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.