Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Kronologis Pembunuhan Guru Honorer di Banda Aceh

Saat berangkat ke Banda Aceh dari Galus untuk tujuan menemui Danil, RK membawa sebilah pisau sepanjang 25 cm

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Begini Kronologis Pembunuhan Guru Honorer di Banda Aceh
instagram@almeerjuliansyah
Danil Juliansyah (23) guru honorer di Banda Aceh yang tewas dibunuh 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Pembunuhan Danil Juliansyah (23), guru honorer SDN 23 Banda Aceh yang ditemukan dalam kondisi leher tergorok di Alimun Kos Kuta Alam, Banda Aceh, Kamis (11/10) malam lalu.

Aksi pembunuhan diduga telah direncanakan oleh pelaku berinisial SK alias Lukman (28), pria asal Aunan, Kecamatan Ketambe, Gayo Lues (Galus).

Saat berangkat ke Banda Aceh dari Galus untuk tujuan menemui Danil, RK ikut membawa sebilah pisau sepanjang 25 cm.

Menggunakan senjata tajam inilah RK akhirnya menghabisi nyawa guru honorer itu dengan cara digorok di kamar Alimun Kos, Minggu (7/10) sore.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH, mengungkapkan fakta tersebut dalam konferensi pers, Jumat (9/11) sore di Mapolresta Banda Aceh.

“Pelaku RK yang menghubungi korban Danil, sebelum pembunuhan itu terjadi memang telah membawa sebilah pisau saat berangkat dari Galus ke Banda Aceh. Keduanya telah lama kenal, bahkan sebelumnya tersangka pernah tinggal di Banda Aceh,” beber Kombes Trisno.

Jadi, sudah dapat dipastikan bahwa pembunuhan itu direncanakan, sehingga tersangka RK diancam dengan Pasal 338 dan Pasal 365 KUHPidana, terkait pembunuhan berencana serta pencurian dengan kekerasan, dengan maksimal hukuman mati.

Baca: Nelayan Idi Aceh Timur Keluhkan Minimnya Stok BBM Solar Subsidi

Berita Rekomendasi

“Selain telah merencanakan pembunuhan, tersangka RK juga mencuri barang-barang milik korban setelah menghabisi nyawa guru honorer itu. Barang-barang milik korban, berupa satu handphone Xiaomi, laptop Toshiba, dan sepeda motor Honda Beat BL 5531 JJ,” sebut Kombes Trisno didampingi Kasat Reskrim AKP M Taufiq SIK.

Lalu seluruh barang milik korban itu jatuh ke tangan penadah yang dijual langsung oleh tersangka RK serta dibantu oleh rekannya yang menjadi perantara.

“Selain tersangka SK, petugas juga menangkap lima orang lainnya sebagai penampung barang milik korban. Kini, seluruh tersangka kita tahan di polresta. Begitu juga dengan seluruh barang milik korban yang dinyatakan hilang saat itu, mulai dari hp, laptop, serta sepeda motor Honda Beat, telah kita temukan dan diamankan di polresta,” ungkap Trisno.

Untuk motif pembunuhan tersebut, lanjut mantan Kabag Bingkar Polda Aceh ini, diduga terkait utang-piutang, antara korban dengan tersangka.

“Pengakuan tersangka kepada petugas, pembunuhan itu karena korban memiliki utang kepada pelaku RK. Itu baru pengakuan tersangka dan kita tidak pernah tahu kebenarannya. Tapi, intinya, tindakan yang dilakukan tersangka RK dengan menghilangkan nyawa korban,merupakan tindakan pidana, tindakan melanggar hukum dan tidak dapat ditolerir, sehingga tersangka pantas dijatuhi hukuman berat,” ujar mantan kapolres Aceh Tenggara ini.

Baca: Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Tangerang Masih di Bawah Umur

Kenapa akhirnya terjadi pembunuhan sadis itu?

Menurut Kombes Trisno mengutip pengakuan tersangka RK, karena korban belum dapat membayar utang yang telah dijanjikan kepada tersangka RK yang datang dari Gayo Lues ke Banda Aceh untuk menagih utang tersebut kepada korban.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas