Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diterpa Angin Kencang, Mahoni Berusia Ratusan Tahun Tumbang

Sebuah pohon mahoni tua, yang lapuk tumbang di Hulu Sungai Tengah akibat diterpa angin kencang, serta hujan deras.

TRIBUNNEWS.COM, HULU SUNGAI TENGAH - Sebuah pohon mahoni tua, yang lapuk tumbang di Hulu Sungai Tengah akibat diterpa angin kencang, serta hujan deras, Senin (12/11/2018), pukul 00.00 wita. 

Pohon mahoni itu tumbang di seberang Siring Joewita, atau tepatnya di jalan Brigjen H Hasan Basri Barabai, Hulu Sungai tengah.

Akibatnya sebuah warung makan di samping eks Kantor Pegadaian Barabai rusak akibat tertimpa pohon mahoni.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, karena saat itu kejadiannya tengah malam, dan warung sudah tutup.

Pantauan banjarmasinpost.co.id, hingga siang tadi tim petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan bekerja keras membersihkan pohon mahoni yang roboh, karena ukuran diameter batangnya yang besar, sekitar dua meter menyulitkan mesin pemotong melakukan pemotongan.

Selain itu, mereka juga harus memotong-motong bagian dahan dan ranting-ranting yang menimpa bagian atap warung.

Baca: Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif Langsung Ajukan Banding Atas Vonis 6 Tahun Penjara

Baca: Alasan Sedang Sakit, Hakim Tipikor Tunda Sidang Pledoi Bupati Hulu Sungai Tengah

"Pembersihan dilakukan sejak pagi tadi. Beberapa kali mesin pemotongnya mati, sehingga pemotongan tak bisa dilakukan sekali, tapi harus diulang-ulang," ungkap salah satu anggota Pasukan Oranye tersebut.

Berita Rekomendasi

Mengenai penyebab tumbangnya pohon tersebut, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan, Fariz, mengungkapkan, diduga pohon mengalami pelapukan di bagian dalam batang.

Hal tersebut terlihat saat bagian bawah batang dekat akar dipotong, tampak ada lobang di bagian dalam batang.

"Ditambang angin kencang, dan hujan yang cukup intens beberapa hari ini di Barabai, membuat tanah yang penyangga akarnya juga menjadi labil," kata Fariz.

Menurut Fariz, mahoni tersebut salah satu mahoni tua berusia ratusan tahun, yang ditanam sejak zaman pemerintahan Belanda, sebagaimana pohon mahoni lainnya, yang mengelilingi lapangan Dwiwarna Barabai.

Warga diimbau, saat hujan turun, agar tak berteduh di bawah pohon-pohon mahoni yang sudah terlihat lapuk, karen dikhawatirkan ada yang tumbang lagi.

Seperti diketahui, sejumlah mahoni di sekeliling alun-alun kota BArabai tersebut, juga banyak yang sudah lapuk namun masih dipertahankan, dan hanya dilakukan pemangkasan di bagian dahan yang lapuk.

Catatan BPost, sudah ada empat batang pohon yang sudah roboh, dengan kondisi yang sama yaitu saat hujan deras. Pohon mahoni yang pernah roboh tersebut, di dekat Pos Lalu Lintas Dwiwarna, seberang SDN Barabai Timur 1 Jalan Kartini, Seberang Majelis Talim Jalan Ganesya dan terakhir di seberang Siring Joewita Barabai.

Tak ada korban jiwa dari sejumlah peristiwa robonya pohon tersebut, karena kejadiannya semuanya malam hari di saat aktivitas warga sudah sepi.

Lia, warga Barabai menyarankan kepada Pemkab HST, agar mempertimbangkan untuk menebang pohon yang sudah lapuk, karena berpotensi mencelakai warga yang melintas, baik pada saat berjalan kaki maupun mengendara.

"Baiknya dipotong saja daripada membahayakan. Memang sayang siih, karena kalau tak ada pohon, lapangan dwiwarna terlihat tak hijau lagi. Tapi sebagai antisipasi saja," kata Lia.(banjarmasinpost.co.id/hanani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas