Air Banjir di Perumahaan Rancaekek Permai 2 Berwarna Hitam dan Berbau
Warga setempat terpaksa mencari jalan alternatif lain menghindari genangan banjir berwarna hitam dan berbau tidak sedap tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jalan di kawasan perumahan Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, terendam banjir hingga Rabu (14/11/2018).
Ini terjadi setelah hujan intensitas di wilayah Kabupaten Bandung, Minggu (11/11/2018),
Banjir setinggi 20 hingga 30 sentimeter (cm) yang merendam sebagian jalan di Perumahan Rancaekek Permai 2, diduga berasal dari luapan Sungai Cikijing.
Anehnya, air banjir yang menggenangi sebagian jalan tersebut pun berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Sejumlah warga Perumahan Rancaekek Permai 2, terpaksa mencari jalan alternatif lain menghindari genangan banjir berwarna hitam dan berbau tidak sedap tersebut.
Dadang (50), terpaksa menutup hidung saat melintasi genangan banjir tersebut.
Baca: Atasi Banjir, Ridwan Kamil Perbanyak Danau Retensi di Jawa Barat
Makin hari, air banjir dari luapan Sungai Cikijing tersebut makin mengeluarkan bau menyengat.
"Waktu beres hujan gede airnya masih berwarna cokelat tapi satu atau dua hari kemudian, berubah jadi warna hitam," kata Dadang di Perumahan Rancaekek Permai 2, Rabu (14/11/2018).
Warga pun banyak yang menduga, air berwarna hitam pekat serta berbau itu, berasa dari sejumlah industri yang berada di sekitar di Jalan Raya Bandung-Garut, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.
Warga lainnya, Oded (68), mengatakan seharusnya pemilik industri di kawasan Jalan Raya Bandung- Garut, memiliki tempat penampungan limbah, sehingga tidak membuang begitu saja ke saluran air, sehingga tidak ada yang dirugikan.
"Gara - gara banjir saja kami sudah repot, ditambah ada pencemaran limbah," katanya.
Warga berharap, permasalahan banjir tersebut dapat diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung atau pun Satuan Petugas Citarum Harum sehingga tidak menghambat aktivitas warga Perumahan Rancaekek Permai 2.
"Buat apa ada pemerintah kalau tidak mampu menyelesaikan. Kalau air cokelat kami tidak masalah, ini warnanya hitam," kata Oded.