Tembok Pagar Parkiran SMK N 2 Bawang Banjarnegara Longsor, Tujuh Sepeda Motor Siswa Rusak
Hujan lebat di wilayah Kabupaten Banjarnegara memicu pergerakan tanah longsor di komplek Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Bawang
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Hujan lebat di wilayah Kabupaten Banjarnegara memicu pergerakan tanah longsor di komplek Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Bawang Banjarnegara, Rabu (14/11).
Hujan dengan intensitas tinggi siang ini, sekitar pukul 14.00 Wib, membuat saluran pembuangan air di sekolah itu tak mampu menampung debit air yang naik sekitar 30 cm.
Kondisi itu memicu pergerakan tanah hingga membuat tembok pagar lapangan parkir jebol lantaran tergerus air. Pagar permanen itu runtuh dengan volume panjang 10 meter dan tinggi 3 meter.
Padahal di bawah tembok pagar lapangan parkir seluas 100 x 20 meter itu terparkir sejumlah sepeda motor siswa.
Material longsor, termasuk puing talut menimpa sejumlah sepeda motor yang sedang parkir di bawahnya.
"Tidak ada aktivitas siswa di situ, karena memang diperuntukkan untuk parkir. Hanya beberapa sepeda motor ikut tertimpa,"kata Wakil Kepala Humas SMK N 2 Bawang Banjarnegara
Nahas, tujuh sepeda motor siswa bermerek Supra X 125, New CB, Beat, Jupiter, Vixion, Blade rusak karena tertimpa material longsor atau puing bangunan yang runtuh.
Aris mengatakan, rata-rata sepeda motor itu rusak pada bagian bodi hingga ringsek. Ia memastikan kondisi mesin sepeda motor masih aman.
Pihak sekolah menjamin akan mengganti kerugian para siswa yang kendaraannya rusak tertimpa puing bangunan.
"Untuk kerusakan motor, pihak sekolah siap bertanggung jawab,"katanya
Selain dipicu air hujan yang membuat debit air saluran naik, pergerakan tanah diduga terjadi lantaran kondisi lahan yang masih labil. Infrastruktur parkir itu dibangun di atas tanah urukan sehingga kekuatannya kurang.
Aris mengatakan, infrastruktur itu baru berusia enam bulan. Setelah kejadian ini, kata Aris, parkir sepeda siswa akan diarahkan ke lapangan parkir sisi timur yang aman dari pergerakan.
Adapun lokasi kejadian hingga radius 10 meter sementara waktu akan disterilkan dari sepeda motor dan aktivitas siswa.
Untuk pembangunan kembali infrastruktur itu, pihaknya masih akan membahasnya di tingkat pengurus sekolah dan komite.
"Nanti gorong-gorongnya mungkin akan diperbesar agar mampu menampung ketika debit air naik," katanya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.