Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelajar Berusia 14 Tahun Jadi Korban Rudapaksa Pria yang Dikenalnya di Facebook

April hingga November 2018, KPPAD telah menerima sebanyak 60 laporan kejahatan terhadap anak dan yang terbanyak laporan kejahatan seksual

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pelajar Berusia 14 Tahun Jadi Korban Rudapaksa Pria yang Dikenalnya di Facebook
Kolase Tribun-Video.com
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak David Nurfianto

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar,  menerima laporan Kejahatan seksual terhadap anak yang menimpa seorang pelajar berinisial AN (13).

AN (13) menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan DE (18) di sebuah rumah yang berada di Sungai Ambawang beberapa waktu lalu.

Kasus ini sudah dilaporkan oleh ayah korban RY ke Polresta Pontianak pada 8 November 2018 lalu, namun tersangka pelaku kejahatan seksual ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar, Eka Nurhayati Ishak menuturkan pihaknya menerima laporan Selasa (13/11) sekira pukul 10.15 WITA.

Ayah korban RY melaporkan bahwa anaknya telah disetubuhi oleh seorang laki-laki berinisial DE (18).

"Menurut keterangan orang tua, sebelum kejadian AN (13) ijin untuk pergi ke warung internet (Warnet) didekat rumahnya bersama K (13), dimana rumah korban di Desa Kapur" ujarnya kepada media di Kantor KPPAD Kalbar Jalan Daeng Abdul Hadi No. 146, Kelurahan Akcaya, Pontianak Selatan, kamis (15/11/2018).

Baca: KPU Tak Loloskan Mantan Napi Kejahatan Seksual Anak

Berita Rekomendasi

Sebelum kejadian korban diajak DE (18) ketemuan tapi korban enggan bertemu.

Korban baru kenal sehari melalui lewat media sosial (Facebook), namun korban dipaksa oleh rekannya K (13) untuk bertemu dengan DE (18).

Lanjutnya, setelah itu korban pun bertemu tersangka sekira jam 18.00 bersama rekannya K (13), saat bertemu tersangka korban diberikan makanan atau dibius hingga tak sadarkan diri.

"Korban tersadar sekira jam lima subuh. Saat tersadar di daerah lehernya terdapat bercak merah, perutnya terasa sakit dan kemaluannya perih ketika buang air kecil," jelasnya.

Eka menambahkan setelah mendapatkan pengaduan dari anaknya, kemudian orang tua korban mengecek kembali dan benar ada bercak merah di daerah leher.

Karena merasa kondisi anaknya tidak stabil, yang diduga akibat pengaruh makanan atau obat bius yang diberikan tersangka, orangtua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Saat ini kejadian sudah ditangani pihak kepolisian, namun tersangka belum tertangkap, pihak kepolisian dan KPPAD juga sedang menunggu hasil visum dari korban," ungkapnya.

Baca: Simak 4 Tips Aman Membawa Uang Tunai Saat Traveling Supaya Tak jadi Korban Kejahatan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas