Warga Jombang Demo Ucapan Fadli Zon yang Memandang Remeh Soal Sandiaga Uno Langkahi Makam Pendiri NU
Ratusan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sipil Jombang berdemonstrasi di Bundaran Ringin Contong, Jombang, Jawa Timur
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG – Ratusan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sipil Jombang berdemonstrasi di Bundaran Ringin Contong, Jombang, Jawa Timur, Jumat (16/11/2018).
Massa memrotes pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon saat mengkomentari video Cawapres Sandiaga Uno yang melangkahi makam pendiri NU KH Bisri Syansuri.
Video dalam peritiwa di video itu sendiri terjadi saat Sandiaga Uno berziarah di makan KH Bisri Syansuri pada 22 Oktober lalu bertetapan dengan Hari Santri Nasional.
Dalam komentar tentang tindakan Sandiaga Uno itu, Fadli Zon menyebut peristiwa itu sebagai masalah teknis dan tidak berdampak kepada bangsa.
Baca: Ulang Tahun Pertama Sebagai Duda, Sule Berkaca-kaca Lihat Ibunya Menahan Tangis saat Ucapkan Harapan
Ratusan massa yang berkumpul tak hanya membeber spanduk, poster, dan melakukan orasi, namun juga melibatkan beberapa atraksi kesenian tradisional. Seperti bantengan dan jaranan.
Baca: Bocah Berusia 8 Tahun Jadi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Beruntun
Koordinator aksi Aliansi Masyarakat Sipil Jombang, Mohammad Jali menilai, pernyataan Fadli Zon melecehkan adat istiadat yang berkembang di nusantara serta merendahkan ulama.
“Selain melanggar norma agama, melangkahi makam itu melecehkan adat istiadat. Fadli Zon menganggap masalah ini hanya teknis dan tidak berdampak kepada bangsa. Ini salah besar," sergah Jali saat orasi.
Menurut Jali, ucapan yang tidak beretika dan tidak bermoral tersebut tidak sepatut keluar dari seorang pejabat negara, dalam hal wakil ketua DPR RI.
Atas pernyataan Fadli Zon tersebut, pendemo menuntut agar Badan Kehormatan (BK) DPR RI segera memanggil Fadli Zon untuk mempertanggungjawabkan ucapannya.
Selain itu, sambung Jali, massa Aliansi Masyarakat Sipil Jombang menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak memilih calon pemimpin yang tidak menghargai budaya dan etika yang berlaku di Nusantara, yang notabene akar jati diri bangsa.
Demonstrasi dimulai dari jam 14.00 WIB tersebut diikuti sekitar 300 orang. Mereka tak hanya berasal dari Jombang, namun juga Kediri, Kota Mojokerto dan Nganjuk. Beberapa kader PDI Perjuangan Jombang terlihat diantara peserta aksi.
KH Bisri Syansuri sendiri merupakan salah satu pendiri NU, sekaligus pendiri Pondok Pesantren Mambaul Maarif (PPMM), Denanyar, Jombang.
Pendiri NU lainnya adalah KH Hasyim Asy’ari yang dimakamkan di Ponpes Tebuireng, dan KH Wahab Chasbullah yang dimakamkan di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.