Berdiri Sejak Tahun 1910, Pabrik Cerutu Rizona di Temanggung Hasilkan Ribuan Cerutu Perhari
PABRIK Cerutu Rizona berdiri sejak 1910. Pabrik ini terletak di Jalan Diponegoro 27 Temanggung.
Editor: Sugiyarto
Daun tembakau lalu difermentasi selama kurang Iebih satu tahun.
Pabrik Cerutu Rizona di Jalan Diponegoro 27 Temanggung. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)
Daun tembakau hasil fermentasi yang sudah pecah, tebal, dan hitam dipiiih sebagai isi cerutu.
Sedangkan daun yang halus dan terang dipakai untuk bungkus lintingan tembakau.
Tembakau isi cerutu dirajang, sementara daun tembakau untuk pembungkus dibasahi air supaya tidak pecah.
Daun itu kemudian digulung melintang membungkus isi cerutu.
Agar lintingannya benar-benar sempuma, cerutu dipres selama dua jam dalam cetakan kayu kemudian dibungkus Iagi dengan daun tembakau.
Kedua ujungnya dipotong sesuai dengan ukuran. Setelah itu, cerutu dijemur sehari untuk mengurangi kadar air, lalu cerutu difumigasi agar tidak ada serangga dan jamur yang tinggal di daun.
Setelah itu cerutu diperam selama dua bulan, baru kemudian dibungkus plastik dan dikemas ke dalam kotak.
Rizona mempunyai tiga merek cerutu, yaitu Kenner King Extra, Kenner Bollero, dan Havana Extra Fine. Sekotak Kenner King Extra berisi 20 batang.
Ukuran cerutu ini lebih besar dibandingkan dua merek lain.
Sekotak Kenner Bollero berisi 20 batang.
Sedangkan Havana dengan ukuran paling kecil berisi 30 batang. Selain ukuran, tiga merek ini juga berbeda rasa.
Dalam sehari, Rizona mampu menghasilkan 3.000 batang cerutu.
Cerutu-cerutu tersebut dipasarkan hingga Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Malang.