Sederet Fakta Terkait Kasus Mayat Dalam Drum, Mobil Putih, Bingkisan Hitam, Hingga Pelaku Ditangkap
Terduga pembunuh Dufi yang mayatnya ditemukan dalam drum di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor ditangkap di Bekasi.
Penulis: Adi Suhendi
Lokasinya berada di Jalan Swadaya yang berjarak kurang dari 1 kilometer dari Jalan Raya Bojongkulur.
Rumah kontrakan petak yang diduga menjadi lokasi pembunuhan Dufi itu kini sudah disegel dengan garis polisi.
Baca: Pelaku Pembunuhan Dufi Resmi Dibawa ke Polda Jabar Bersama Seorang Perempuan
Kontrakan yang dihuni terduga pelaku MN itu berada di ujung paling luar dari 8 kamar kontrakan bercat sama yakni berwarna biru.
Tarif per kamar kontrakan tersebut Rp 550 ribu per bulan.
Penghuni kontrakan, Aminah (35) mengaku tak menyadari jika ada pembunuhan di kamar kontrakan yang lokasinya berselang dua kamar dari korntrakannya.
Baca: Rumah Pelaku Pembunuhan Dufi, Nurhadi Tampak Terbengkalai dan Tak Terurus
Namun kata dia, sejak Kamis (15/11/2018) malam ada mobil putih yang terparkir hingga Jumat (16/11/2018) malam di dekat lapangan parkir dekat kontrakan pelaku.
"Saya juga gak tahu pas katanya ada pembunuhan, gak denger apa gitu. Tapi pas malam Jumat saya pulang kerja ada mobil putih parkir di sana di dekat pinggir jalan sini. Saya juga gak curiga karena saya kira mobil saudara saya, ternyata bukan, sampai malam Sabtu masih ada," kata Aminah.
Koper berlumur darah
Sebelum Dufi ditemukan tewas, warga di sekitar di Water Kingdom, Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor geger dengan penemuan dua bingkisan hitam, Sabtu (17/11/2018).
Barang-barang yang dibungkus menggunakan plastik hitam dan perekat warna cokelat diduga milik Dufi.
Menurut warga, Ismail (40) ada dua barang yang ditinggalkan di sisi jalan.
Tak hanya itu, terdapat pula sepasang sepatu.
Warga yang penasaran, kata Ismail kemudian memberanikan diri untuk membuka satu dari dua bungkusan hitam tersebut.
Baca: Sinyal Ponsel Dufi Jadi Petunjuk Polisi Telusuri dan Tangkap Tersangka
"Yang ditutup lakban itu isinya tas koper gitu, sementara yang satu lagi yang tinggi itu kayak kantong sampah isinya belum tahu karena sudah pada kaget jadi enggak disobek," kata Ismail.