Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Burung Layang-Layang Api Terbang dari Korea, Jepang dan Himalaya

Migrasi itu sebuah fenomena alam yang terjadi setiap tahunnya dari zaman dulu dan dimulai bulan September

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Burung Layang-Layang Api Terbang dari Korea, Jepang dan Himalaya
TRIBUNJOGJA.COM / Krisna Sumargo
Kawanan burung migran terbang bermanuver meliuk-liuk indah di udara dalam konfigurasi ribuan ekor burung sebelum hinggap di lokasi istirahat di kawasan Jalan Suryotomo, Jumat (23/11/2018) petang 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA  - Pegiat dan pengamat burung migran, Asman Adi Purwanto, mengatakan Kota Yogya menjadi tujuan akhir kawanan burung migran Layang-layang Api.

Bahkan, kawanan burung migran ini mengokupasi kawasan titik nol kilometer Yogya, sebelum berpindah ke belakang Pasar Beringharjo.

Asman menyebut kawanan burung migran itu sebagai burung Layang-layang Asia yang terbang dari Korea, Jepang dan Himalaya.

Titik mangkal sementara mereka dia sebut roosting site.

"Kalau yang Layang-layang Asia itu di perkotaan kami menyebutnya sebagai roosting site. Tempat untuk istirahat," kata Asman dalam pesan tertulisnya kepada Tribunjogja.com, Jumat (23/11/2018).

Asman yang selalu mengikuti fenomena migrasi burung-burung dari berbagai kawasan dengan Indonesia sebagai titik transit atau roosting site saat ini sedang di Banyuwangi.

Baca: Wabah Flu Burung Berjangkit di Northern Territory

"Yogya adalah salah satu wintering site, tempat/tujuan bagi burung Layang-layang itu bermigrasi, menghabiskan musim dingin yang sedang terjadi di lokasi berbiaknya," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Asman, migrasi itu sebuah fenomena alam yang terjadi setiap tahunnya dari zaman dulu.

Migrasi burung Layang-layang  dimulai September," jelas Asman.

"Mereka bermigrasi untuk menghindari musim dingin yang ekstriem di tempat asalnya. Pada saat musim dingin sumber pakan mereka menghilang karena ada yang ikut migrasi dan ada yang hibernasi," lanjutnya.

"Jadi kalau yang di Kota Yogya ini bukan cuma transit. Itu sudah lokasi pasti. Jadi migrasinya ya sampai di Yogya  itu," imbuh Asman.

Baca: Waspadai Ancaman Virus Flu Burung Saat Musim Pancaroba

Tentang mengapa wilayah perkotaan Yogya jadi pilihan atau tujuan migrasi, menurut Asman kemungkinan karena pola yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun sebelumnya.

Masih menurut Asman,  beberapa tahun lalu mereka sebagian besar menduduki  pohon beringin Gedung Agung, Gedung BNI, Gedung PT Pos Indonesia dan depan Gedung BI.

Sapto, juru parkir di kawasan depan Taman Budaya menyebut beberapa kali terlihat sejumlah pemuda menembaki burung-burung migran itu saat beristirahat.

"Nembaknya dari jarak dekat, dari bawah bentangan kabel tempat burung itu bertengger. Nggak tahu buat apa. Kasihan juga burungnya," katanya.(Tribunjogja.com/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas