Pembunuh Sopir Taksol Coba Bersujud dan Minta Maaf Kepada Keluarga
Tersangka Acun (21) dan Frans (16), dihadirkan pada rilis perkara ungkap kasus Ditreskrimum Polda Sumsel selama dua pekan.
Editor: Hendra Gunawan
Kapolda pun menyapa Acun. "Kau ngapoi," ungkap kapolda. "Aku narik Dio pak, dari bangku depan ke belakang. Samo memegangi tangan," ucap Acun
"Kami diancam samo Akbar Pak, kalau idak ikut kami mau dibunuh pak," ujar Acun yang mengatakan sejujurnya.
Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alpiani mengatakan, petugas saat ini masih melalukan pengejaran terhadap tersangka Akbar. Bahkan beberap waktu lalu, petugas sempat melakukan penggrebekan disalah satu rumah, tapi yang bersangkutan sudah kabur.
"Karena tempat penggrebekan di kampung halaman tersangka, jadi tersangka cepat kabur. Sementara ini untuk berkas tersangka Frans akan segera kami limpahkan ke kejaksaan karena pelaku masih di bawah umur," ujarnya.
Diberikan sebelumnya, korban Sofyan (43), sopir taksol dari Grabcar, menjadi korban perampokan disertai pembunuhan pada Senin (29/10). Korban sempat hilang kontak setelah mendapatkan order rute KM5-KFC simpang bandara. Kemudian dua pekan setelah hilang, mayat korban ditemukan dengan kondisi tak utuh ran menjadi tulang belulang di hutan kebun sawit Desa Lakitan Kabupaten Musi Rawas.
Petugas Jatanras Polda Sumsel telah mengamankan tiga pelaku. Tersangka Riduan alias Ridho, ditangkap di Rawas Ulu Kabupaten Muratara. Kemudian dua tersangka Frans dan Acun, menyerahkan diri ke Polsek Karang Dapo Kabupaten Muratara karena takut ultimatum Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang akan ditembak mati.
Sementara tersangka Akbar kini masih buron. Untuk mpbil korban yaknk Daihatsu Sigra warna hitam, ditemukan di kawasan Kerinci Jambi. Mobil korban dijual tersangka Akbar senilai Rp22,5 juta dan uangnya dibagi rata empat pelaku.(Welly Hadinata)