Aktivitas Merapi Meningkat, Sehari Terjadi 50 Kali Gempa Guguran, Tapi Masih Aman
Berdasarkan monitor laporan radio dari pos ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Merapi 50 kali guguran gempa
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Berdasarkan monitor laporan radio dari pos ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam waktu 24 jam terakhir, Gunung Merapi mengalami 50 gempa guguran.
Hanik Humaida, Kepala BPPTKG menjelaskan, meskipun telah terjadi 50 guguran, tidak ada perubahan yang signifikan pada Gunung Merapi.
Dia menerangkan jika guguran tersebut banyak di dalam kawah.
"Untuk guguran dalam 24 jam terakhir belum ada perubahan yang signifikan. Guguran banyak ke arah barat laut dan di dalam kawah. Guguran ini karena adanya suplai magma," ungkapnya.
Agus Budi Kepala Seksi Gunung Merapi menjelaskan, guguran sebanyak 50 kali dalam waktu 24 jam merupakan hal yang biasa dan merupakan konsekuensi dari pertumbuhan kubah Gunung Merapi.
"40-50 kali guguran itu benar. Sudah menjadi aktivitas Gunung Merapi sejak dua bulan. Biasa saja, dan itu konsekuensi dari pertumbuhan kubah," terangnya.
Agus menjelaskan, adanya guguran tersebut diakibatkan batuan kubah tidak kompak, batuan lepas-lepas, karena gravitasi atau desakan dari bawah.
"Diakibatkan batuan kubah tidak kompak. Gravitasi atau desakan dari bawah bisa menimbulkan guguran. Kalau hujan lebat dan terus-menerus bisa saja mempengaruhi, cuma ini terjadinya karena sudah lama sudah menjadi aktivitas Gunung Merapi sehari-hari. Jadi baik ada hujan maupun tidak tetap saja guguran segitu," terangnya.
Dia juga menambahkan jika guguran sebanyak 50 kali merupakan hal yang biasa, dan masih tahap yang aman sesuai dengan rekomendasi BPPTKG sebelumnya. (TRIBUNJOGJA.COM)