Jokowi Pernah Dilarang Panglima TNI dan Kapolri saat akan Kunjungi Nduga Papua, Alasannya Begini
Oleh Kapolri, oleh Panglima, saat itu saya tidak diperbolehkan. Bapak jangan ke sana, itu daerah berbahaya, daerah rawan, daerah rawan
Editor: Domu D. Ambarita
KABUPATEN Nduga, Provinsi Papua, mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo. Bahkan, kondisi daerah itu pernah membuatnya menangis.
Saat melakukan pertemuan dengan warga negara Indonesia (WNI) di Selandia Baru, Senin, 19 Maret 2018, Presiden Jokowi mengungkapkan alasan mendasar mengapa sering ke Papua. Waktu itu, presiden melakukan lawatan kerja ke Selandiabaru.
"Bapak Presiden, apa yang menjadi motivasi Bapak sehingga begitu sering datang ke Papua?" kata seorang mahasiswa, warga negara Indonesia asal Papua yang tinggal di Selandia Baru, Fransiscus Orlando, bertanya kepada Jokowi, saat dialog dibuka seperti dilansir TribunJambi.com dari video YouTube.
Jokowi menjawab, satu setengah bulan setelah dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2014, ia langsung terbang ke Papua. "Karena ada informasi yang datang ke saya. Pak, bapak nanti datang ke Ndunga, pasti kaget," ujarnya. "Lho ada apa, kenapa keget? Bapak pergi saja," kata Jokowi.
"Terus saya minta, saya perintah saat itu, saya mau ke Nduga, Kabupaten Nduga. Oleh Kapolri, oleh Panglima, saat itu saya tidak diperbolehkan. Bapak jangan ke sana, itu daerah berbahaya, daerah rawan, daerah yang paling rawan," ujar Jokowi. HAL APA MEMBUAT JOKOWI MENANGIS? BACA SELENGKAPNYA DI SINI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.