Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Ketut Salin, Seorang Tunanetra Penyelaras Gamelan

I Ketut Salin merupakan seorang tunanetra sejak lahir menjadi seorang pekerja penyeleras nada gamelan di Bali.

zoom-in Kisah Ketut Salin, Seorang Tunanetra Penyelaras Gamelan
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Ketut Salin mencoba instrumen gamelan gangsa yang ada di bengkel tempatnya bekerja, Rabu (5/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Satu persatu lempengan besi ditempa oleh I Ketut Salin.

Sesekali, ayah dari dua anak itu memukul lempengan yang baru ditempa dengan lempengan lainnya.

Kata dia, upaya ini untuk membandingkan bunyi antara lempengan yang baru dibentuk dengan lempengan yang sudah jadi, Rabu (5/12/2018).

Sejatinya, pria asal Desa Pengotan, Bangli itu tengah membuat perangkat gamelan berupa gangsa.

Ketut Salin sendiri merupakan seorang tunanetra sejak lahir tahun 1963 silam, sehingga tak pernah sedikitpun mengetahui seperti apa wajah orang lain, maupun bentuk hewan.

Hanya sedikit sekali gambaran yang mampu ditangkap oleh indra penglihatannya, namun menurut Ketut Salin, hal itu tidak terlalu berarti.

“Dari lahir sampai umur lima tahun, tiyang kira semua orang seperti tiyang nike,” ucapnya sembari tertawa.

Berita Rekomendasi

Menjadi tunanetra sejak lahir, lanjut Ketut Salin, tak jarang rasa minder kerap menghantui dirinya.

Bahkan, rasa minder itu begitu kuat dan terus menyelimuti hingga 15 tahun lamanya. 

“Kala itu sekitar umur 10 tahun mulai merasa minder, ketika menyadari bahwa tidak semua orang seperti saya,” katanya.

Walaupun kenyataan yang diterima berbanding terbalik, Ketut Salin mengaku masih beruntung.

Sebab, ia memiliki teman-teman yang tidak membedakan serta masih tetap mau bergaul dengannya.

Hal ini yang diakuinya menjadi semangat, serta sedikit demi sedikit mengubah rasa mindernya.

“Sekitar tahun 1997 juga saya sempat main-main ke radio desa. Di sana saya diajari cara berkomunikasi lewat radio, hingga memiliki banyak teman. Dan dari sanalah, saya juga disarankan agar tidak lagi minder sampai sekarang,” tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas