Nasib Mantan Wagub Bali Ketut Sudikerta Setelah Jadi Tersangka, Dilengserkan Dari Partai Golkar
Partai Golkar langsung melengserkan Ketut Sudikerta dari jabatannya, dan menunjuk Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar
Editor: Hendra Gunawan
"Gde Sumarjaya Linggih adalah figur yang dipandang tepat mengemban tugas berat ini, mengingat kapasitasnya sebagai Ketua Korwil Pemenangan Bali, yang telah sangat memahami kondisi obyektif yang ada di Bali," ucap Munzir.
Persaingan Panjang
Ditunjuknya Demer sebagai Plt. Ketua DPD Golkar Bali menggantikan Sudikerta membuka kembali sejarah persaingan panjang antar kedua sahabat yang sama-sama memulai karier di partai berlambang pohon beringin dari bawah.
Rivalitas kedua sahabat itu dimulai setelah Pilpres 2014.
Saat itu, Partai Golkar terpecah menjadi dua yakni kubu Munas Ancol di bawah Agung Laksono dan kubu Munas Bali di bawah Aburizal Bakrie.
Demer bergabung di kubu Ancol dan oleh Agung Laksono diberi kepercayaan sebagai Ketua DPD Golkar Bali.
Di sisi lain, Sudikerta duduk sebagai Ketua DPD Golkar Bali kubu Ical.
Saat Demer menjadi Ketua Golkar kubu Ancol pada 2015, Sudikerta sempat menggelar rapat untuk mengusulkan pemecatan Demer.
Bahkan, saat itu kubu Sudikerta terus menggalang kekuatan dengan mengumpulkan kader melalui Rapat Konsolidasi Organisasi Partai Golkar kabupaten/kota se-Bali.
Demer sendiri merupakan seorang pengusaha yang memulai karier di Golkar sebagai Anggota DPR RI Dapil Bali selama tiga periode sejak 2004-2019.
Ia saat ini duduk sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar.
Sedangkan Sudikerta mengawali karier di Golkar dengan duduk sebagai Bendahara DPD II Golkar Badung 1999-2004, kemudian sebagai Ketua DPD II Golkar Badung 2004-2009, dan Ketua DPD I Partai Golkar Bali 2009-2014 menggantikan Cok Budi Suryawan.
Pada, Musda Golkar 2015, Sudikerta terpilih kembali mengalahkan Wayan Geredeg.
Melalui Partai Golkar, Sudikerta sempat duduk sebagai Anggota DPRD Bali Dapil Badung 2004-2009.