Grace Natalie Buka-bukaan Soal Gosip Selingkuh dengan Ahok saat di Surabaya, Ini Katanya
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie pernah difitnah selingkuh dengan Ahok.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie pernah difitnah selingkuh dengan Ahok.
Dalam Festival 11 yang digelar PSI di Jatim Expo Jalan A Yani, Surabaya, Selasa (11/12/2018) malam, Grace Natalie pun buka-bukaan soal isu perselingkuhan tersebut.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum PSI, Grace Natalie; Sekjen PSI, Raja Juli Antoni; Ketua DPW PSI Jatim, Shobikin; Jubir PSI, Surya Tjandra dan pengurus PSI lainnya.
Acara ini dipandu langsung oleh Ketua PSI, Tsamara Amany dan Calon Anggota Legislatif (Caleg) PSI, Muhammad Rizky.
Dalam pidatonya yang berjudul 'Keadilan untuk Semua - Keadilan untuk Perempuan Indonesia' Grace mengatakan dalam abad yang ia sebut abad ketersinggungan ini perempuan sering kali menjadi target fitnah dan hasutan.
Ia pun mencontohkan, dirinya pernah difitnah selingkuh dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
"Mereka pikir saya akan mundur tapi justru saya tantang akun yang menyebarkan fitnah itu untuk membuktikan, tapi dalam waktu 1x24 jam dia tidak bisa membuktikan dan justru akunnya tutup," kata Grace.
Fitnah terakhir yang ia alami adalah saat Grace menyuarakan PSI menolak adanya Perda berbasis agama yang menurutnya sangat diskriminatif
"Foto saya diedit hampir telanjang dengan komentar yang macam-macam ada yang bilang Grace itu aslinya perek yang terjun ke dunia politik, ada juga yang bilang Politik kalau ditangani pelacur habis sudah," ucapnya.
Namun Grace mengatakan dia tidak akan menanggapi fitnah hoax tersebut dan dalam kesempatan itu ia juga menginstruksikan kepada kader PSI jika ada lawan politik yang menyebar hoax untuk tidak ikut-ikutan.
"Ketika mereka memainkan politik rendahan kita justru harus meningkatkan kualitas dan turun ke basis menyuarakan perubahan," ucapnya.
"Kita ingin laki-laki atau perempuan sama-sama mendapatkan keadilan, kita ingin semua setara," pungkasnya.