Truk Rem Blong Tabrak Rumah Sakit, Lima Korban Tewas, Diduga Ini Penyebab Rem Truk Tak Berfungsi
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Rudy Antariksa, menuturkan rem blong dan muatan berlebih jadi penyebab kecelakaan di Bumiayu
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Rudy Antariksa, menuturkan rem blong dan muatan berlebih atau overload jadi penyebab kecelakaan di Bumiayu, Brebes.
"Dugaan sementara kami rem blong dan overload. Tapi kami harus menunggu hasil analisa dari tim TAA (traffic accident analysis)," kata Rudy saat meninjau lokasi kejadian di depan RS Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu, Selasa (11/12/2018).
Menurutnya, karakteristik jalan dari flyover Kretek Kecamatan Paguyangan atau berjarak 2 kilometer sebelum lokasi kejadian dari arah selatan (Purwokerto) terus menurun landai.
Kondisi itu, kata dia, yang dapat menyebabkan sistem pengereman kendaraan truk malfungsi, karena terlalu panas.
"Kami lihat infrastruktur dari flyover hingga 2 kilometer (ke arah utara) terus turun. Hal itu bisa saja memacu kecepatan. Jika membawa muatan banyak, komponen rem dapat terganggu dan tidak berfungsi," terangnya.
Persoalan overload, pihaknya mendorong jembatan timbang di jalur tengah Jateng tersebut diaktifkan kembali.
Satu-satunya jembatan timbang di jalur itu ada di Ajibarang Kabupaten Banyumas.
Tim TAA Polda Jateng telah melakukan olah TKP dengan menggunakan alat 3D laser scanner.
"Alat itu untuk menganalisa penyebab-penyebab kecelakaan, nanti bisa kelihatan. Hasilnya nanti untuk pertimbangan agar kecelakaan serupa di jalur ini tidak terjadi lagi," tegasnya.
Mencegah kejadian serupa, pihaknya berencana akan mengundang sejumlah pihak untuk duduk bersama dalam forum lalu lintas membahas permasalahan tersebut.
Selama proses olah TKP yang dilakukan tim TAA Ditlantas Polda Jateng, kendaraan dilarang melintas di jalan dalam kota Bumiayu.
Semua kendaraan dialihkan menuju jalan lingkat Bumiayu. Pengalihan lalu lintas selama ada olah TKP berlangsung sekitar 1 jam.
Sementara, Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng, AKBP Agung Aristyawan Adhi, menuturkan alat 3D laser scanner memiliki akurasi dan ketepatan maksimal untuk melihat penyebab kecelakaan.
"Setiap titik yang terkait kecelakaan kami melakukan scan (pemindaian) dengan alat ini. Total ada 11 titik dari titik awal truk menabrak kendaraan lain hingga titik akhir di depan rumah sakit," kata Agung.
Setelah dilakukan pemindaian, nantinya gambar yang dihasilkan akan digabungkan sehingga mendapatkan gambar utuh kondisi kecelakaan.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.