Polisi Sebut Orang Tua Tak Izinkan Jenazah Eril Dardak Diautopsi
Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian Eril. Salah satunya karena autopsi tidak diiizinkan keluarga.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polisi akan mendalami lagi fakta Eril Ario Listianto Dardak, adik kandung Bupati Trenggalek Emil Dardak yang meninggal di tempat kosnya di Kota Bandung, Rabu (12/12/2018).
Eril Dardak merupakan mahasiswa ITB.
"Hasil olah TKP tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tapi kami akan dalami lagi, kami akan buat tim untuk menyelidiki lagi terkait ini meskipun tak ditemukan tanda-tanda luka. Kami mau autopsi tapi orang tua tidak mengizinkan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai saat dihubungi pada Kamis (13/12/2018).
Fakta tidak ditemukan kekerasan didukung oleh kondisi kamar kos Eril. Menurutnya, saat kejadian, pintu terkunci dari dalam.
"Di belakang tidak ada akses orang masuk karena dia di lantai tiga. Enggak ada akses untuk meloncat karena tinggi, tapi kami akan dalami lagi," ujar dia.
Baca: Polisi Kesulitan Ungkap Penyebab Kematian Adik Bupati Trenggalek Eril Dardak
Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian Eril. Salah satunya karena autopsi tidak diiizinkan keluarga.
"Jadi saya tak bisa katakan dia bunuh diri atau dibunuh orang karena kalau dibunuh pasti ada tanda-tanda melawan atau apa. Ini d TKP tidak ada tanda kekerasan, divisum untuk mengetahui penyebab kematian kan harus autopsi, kami kesulitan karena orang tua tidak izinkan," ujar Rifai.
Adapun hal yang akan dilakukan polisi yakni memeriksa sejumlah saksi di tempat kosnya. Termasuk, memeriksa teman-teman Eril.
"Akan ditindaklanjuti dengan menggali keterangan dari teman, organisasi atau kisaran lain," ujarnya.
Eril ditemukan meninggal di kamar kosnya.
Awalnya diketahui pukul 11.00.
Sebelumnya Eril sempat terlihat menemui satpam kosan pada pukul 08.00.
"Jam 8 dia masih ketemu satpam, ada paket, paket apa akan kami dalami," ujar dia. (men)