Obat Gangguan Jiwanya Habis, Pendik Tusuk Ayah Hingga Berdarah-darah
Peristiwa penusukan penjual kopi di Pasar Bendilwungu oleh anak kandungnya, Pendik yang berusia 35 tahun.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Dengan bersimbah darah, Imam Sujai (62) berjalan tertatih ke Puskesmas Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jumat (14/12/2018) pagi.
Dia mengalami luka tusuk di perutnya yang dilakukan anaknya kandung sendiri.
Peristiwa penusukan penjual kopi di Pasar Bendilwungu oleh anak kandungnya, Pendik yang berusia 35 tahun.
Kronologi penusukan korban oleh anak kandung itu, bermula dan terjadi saat pasar masih sepi.
Karena luka tusuknya dalam, warga Desa Podorwjo, Kecamatan Rejotangan ini dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung
"Kondisinya parah, korban harus menjalani operasi," ujar Kasi Humas Polsek Sumbergempol, Aiptu Suharno.
Tidak ada saksi mata yang melihat kejadian, karena suasana pasar masih sepi.
Seorang warga bernama Gembong memungut pisau yang dipakai menusuk korban.
Usai menusuk bapaknya, Pendik bersikap santai dan pamit pulang.
Lanjut Suharno, Pendik diketahui pernah mengalami gangguan jiwa.
Bahkan dia sudah pernah dua kali dirawat di RSJ Lawang, Malang.
"Pelaku sudah diamankan di Polsek," sambung Suharno.
Informasi yang didapat, Pendik selama ini mengonsumsi obat untuk menjaga kondisi kejiwaannya.
Namun obat ini sudah dua hari habis, sehingga Pendik tidak mengonsumsi obat. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Anak Kandung Tusuk Bapaknya saat di Pasar Pakai Pisau di Tulungagung, Ini Penyebab dan Kronologinya,