Korban Banjir di Pelalawan Mulai Terserang Penyakit Kulit dan Demam
Penyakit kulit mendominasi keluhan warga yang terdampak banjir di Pelalawan. Dinkes Pelalawan mencatat sebanyak 20 orang mengalami sakit kulit.
Editor: Dewi Agustina
Saat ini ada beberapa tenda pengungsi di Pelalawan terutama di Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Kadis Kesehatan Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo mengatakan petugas kesehatan selalu mengunjungi tenda pengungsi.
Baca: Gunung Soputan Status Siaga, Batasi Aktivitas dalam Radius 4 Km
Jam berkunjung yakni mulai pagi hingga pukul 14.00 WIB.
"Petugas kita terjadwal mengunjungi posko banjir," kata dr Endid, Minggu (16/12/2018).
Petugas juga melakukan pemeriksaan serta pengobatan pada warga yang mengeluh soal kesehatan.
Endid mengatakan memang petugas kesehatan tidak 24 jam berada di samping para pengungsi.
Namun ia memastikan petugas kesehatan bisa ditelepon 24 jam.
"Kalau sudah lewat visit (kunjungan), petugas kita 24 jam on call. Kalau ada keluhan, petugas kita bisa langsung turun," ujarnya.
Terkait dengan jenis penyakit yang saat ini dialami pengungsi, Endid mengatakan akan segera mengumpulkan data-datanya.
Pengungsi Mandiri
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio mengatakan sebagian besar warga Pelalawan mengungsi mandiri.
Mengungsi mandiri artinya mengungsi ke rumah saudara dengan sendirinya.
"Sebagian besar masyarakat mengungsi mandiri ke rumah saudara, " kata Hadi Penandio, Minggu (16/12/2018).
Hingga saat ini, jumlah pengungsi yang berada di tenda pengungsian sebanyak 109 KK yang terdiri dari 326 jiwa.
Baca: Terendam Banjir, Kotak Suara dan Bilik Suara Kardus Rusak
Jumlah pengungsi tersebut tersebar di Jalan Koridor Km 8 sebanyak 60 KK terdiri dari 109 jiwa.