3 Gaya Santri Presiden Jokowi saat Kunjungan ke Ponpes Tebuireng Jombang
Isu soal agama saat ini sedang ramai diperbincangkan selama masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Isu soal agama saat ini sedang ramai diperbincangkan selama masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Adalah mantan politisi Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti yang melontarkan sindiran bahwa Capres Joko Widodo (Jokowi) lebih santri dibandingkan Capres Prabowo Subianto.
La Nyalla Mattalitti bahkan menantang Prabowo untuk menjadi imam shalat.
"Pak Prabowo berani suruh mimpin sholat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan sholat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla saat menyambangi kediaman calon wakil presiden nomor urut 01 KH Maruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
Prabowo Subianto sendiri mengakui ia memang tidak pantas menjadi imam shalat karena masih banyak orang yang lebih pandai soal agama Islam dibanding dirinya.
Prabowo Subianto menegaskan dalam hal shalat lebih baik mengikuti orang yang ilmu agamanya lebih tinggi darinya.
Pernyataan Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam shalat, untuk menjawab upaya yang dilakukan pihak-pihak yang hendak mencari-cari kesalahannya.
"Jadi ada upaya selalu mencari-cari kesalahan, suatu saat saya dibilang Islam garis keras, besoknya saya dibilang kurang Islam," ujar Prabowo Subianto dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 2018 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Senin (17/12/2018).
"Saya gak bisa jadi imam sholat katanya. Ya saya merasa tahu diri, yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. Betul?
Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam sholat, lebih baik saya ikuti orang yang lebih tinggi ilmunya dari saya."
Pernyatan Prabowo Subianto itu seperti dikutip dari tayangan Gerindra TV yang dibagikan di twitter Partai Gerindra.
Berbeda dari Prabowo, Jokowi dalam berbagai kesempatan tertangkap kamera 'percaya diri (pede)' menjadi imam shalat.
Terbaru Jokowi menjadi imam shalat dalam kunjungannya di Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12/2018).
Selama kunjungan ke Jombang, Surya.co.id merangkum sejumlah gaya santri Jokowi selain menjadi imam shalat.
Berikut rangkumannya:
1. Jokowi sarungan di Ponpes Darul Ulum
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darul Ulum, (PPDU) Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12/2018) siang.
Adapun agendanya adalah 'Peringatan Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dan silaturahmi Presiden RI Joko Widodo'.
Tiba di lokasi pukul 12.00 WIB, Jokowi mengenakan baju koko putih lengan panjang dan sarung berwarna gelap, lengkap dengan peci hitam.
Mengawali sambutannya, Jokowi mengaku senang bisa silaturahmi dengan masyarakat Jombang.
"Saya lihat tadi ibu-ibunya cerah ceria Alhamdulillah. Sehat semua Bu njih? Sehat sedanten? Alhamdulillah.
Juga bapak-bapaknya sehat sedanten? Alhamdulilah sehat dan bahagia," kata Jokowi di hadapan ribuan jamaah tarikat Qodiriyah wanNaqsyabansiyah, di masjid PPDU.
Jokowi kembali mengingatkan, Indonesia merupakan negara besar. Termasuk negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
"Ini terus saya sampaikan pada saat konfrensi-konfrensi di manapun, karena banyak yang belum tahu. Penduduk kita 260 juta jiwa yang hidup di 17.000 pulau yang kita miliki," kata Jokowi.
Kepala negara menerangkan, Indonesia memiliki 260 juta penduduk yang tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota.
Kemudian memiliki 714 suku, 1.100 bahasa daerah.
"Inilah anugerah Allah, sudah jadi sunatullah bahwa Indonesia berbeda-beda," kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengingatkan masyarakat yang hadir untuk mengutamakan persatuan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak ingin sesama warga atau saudara tidak saling sapa karena beda pilihan politik.
"Marilah jaga Ukhuwah Islamiyah dan wathoniyah kita. Sering kita karena Pemilihan Bupati, Pemilihan Walikota, Pilgub, Pilpres, jadi agak terpecah-pecah. Padahal pilihan tadi setiap lima tahun ada," kata Jokowi.
2. Resmikan Rusunawa Universitas Pesantren Darul Ulum
Dalam kunjungan kerjanya di Jawa Timur, Jokowi juga meresmikan Rusunawa Universitas Pesantren Darul Ulum.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Turut hadir dalam acara ini diantaranya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi.
3. Jadi Imam Shalat, Makumnya Termasuk Menteri Agama
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) berkunjung ke Ponpes Darul Ulum Jombang Jawa Timur. Di sela lawatannya itu, Jokowi menyempatkan diri sholat berjamaah.
Saat itu, didapuklah Jokowi imam sholat dzuhur di ruang sekretariat Ponpes Darul Ulum Jombang.
Tampak di belakang Jokowi ada Menteri Agama Lumkman Lukman Hakim Saifuddin.
Fajroel Rachman mengunggah foto Jokowi imam sholat melalui akun Twitternya @fajroeL.
Terlihat Jokowi mengenakan peci hitam, kemeja putih, serta menggunakan sarung warna cokelat tua.
Presiden Jokowi tiba di Pondok Pesantren Darul Ulum DIsambut ratusan santri yang melantunkam salawat nabi.
Para santri berjajar di tepi Jalan menuju ponsok yang dilewati Rombongan Jokowi, sembari melambai-lambaikan bendera merah putih ukuran kecil.
Presiden Jokowi tiba di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, Selasa (18/12/2018). (surya/sutono)
Jawab 'Tantangan' Tuan Guru Bajang (TGB)
Sementara itu, beberapa waktu lalu para korban gempa di Lombok, NTB mendapat kunjungan dari Presiden RI, Jokowi.
Jokowi tiba di Lombok, NTB pada Senin (13/8/2018) dengan didampingi oleh Gubernur NTB, M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
Selama di sana, TGB terus mengawal Jokowi menemui para pengungsi korban gempa Lombok.
Bahkan di satu kesempatan, TGB membonceng Jokowi menggunakan motor trail.
Selama hampir seharian, Jokowi dan TGB melakukan kunjungan ke beberapa titik lokasi pengungsian di Lombok.
Saat memasuki waktu petang, TGB dan Jokowi menyempatkan untuk Shalat Maghrib terlebih dahulu.
Jokowi menjalani shalat Maghrib di mushola darurat.
Temapt wudhunya pun dibuat darurat dengan air yang ditampung di drum besar.
Peristiwa itu pun diabadikan dan diunggah di akun Instagram TGB.
Mereka kompak berwudhu saling berhadapan.
Dalam keterangan yang ditulis TGB, air di mushola darurat tersebut juga minim dan kondisi musholanya tidak layak.
Namun Jokowi bersikeras ingin shalat di sana.
"Di tengah jalan, mampir ke tempat pengungsi di tengah lapangan. Datanglah waktu Maghrib, Beliau ajak kami shalat. Ajudan ingatkan, mushola tidak layak dan air minim untuk wudhu, Beliau tetap berkeras. Jadilah, kami shalat di situ. . ."
Awalnya, Jokowi mempersilahkan TGB untuk menjadi imam Shalat Magrib.
Namun TGB menghormati Jokowi dan mempersilakannya untuk menjadi Imam Shalat Maghrib.
"Tiga kali kali Pak Jokowi mempersilakan saya jadi imam, "Ayo, Tuan Guru". Saya minta Beliau yang jadi imam. Menghormati tamu. Sekaligus ingin tahu bacaan shalat sehari-hari Beliau."
TGB juga membeberkan surat pendek yang dibaca Jokowi saat menjadi imam Shalat Maghrib.
"Ternyata bacaan Beliau sangat terang. Rakaat pertama membaca Surah Al-Humazah dan rakaat kedua membaca Surah Quraish.
Habis shalat, zikir ditutup doa Beliau: Allohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'anna. Lalu doa Ashabul Kahfi, "Rabbana aatinaa min ladunka.." dan ditutup dengan doa sapujagat. Terakhir mushafahah dengan jamaah.
Terima kasih Bapak Presiden. Maghrib yang berkesan. Lombok 13 Agustus 2018." (Surya/Sutono/Tribunnews)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 3 Gaya Santri Jokowi saat Kunjungan di Jombang. Beda dari Prabowo, Jokowi Pede Imami Sholat