Gubernur NTB Izinkan Nama Panggilannya Digunakan untuk Nama Ikan Paus
Penandaan satelit hiu paus merupakan bagian program konservasi sub-klas Elasmobranch yang terdiri dari hiu dan pari di CI Indonesia sejak 2013
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SUMBAWA - Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Nusa Tenggara Barat yang ke-60 tanggal 17 Desember 2018 diwarnai pemberian nama Bang Zul untuk seekor hiu paus jantan dari perairan Teluk Saleh, Sumbawa.
Nama itu sesuai dengan panggilan akrab Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Zulkifliemansyah.
Gubernur telah mengizinkan dan menerima pemberian namanya sebagai nama hiu paus yang telah dipasangi alat penanda (tag) satelit di Teluk Saleh untuk memantau pergerakannya.
Inisiatif ini merupakan dukungan Conservation International Indonesia (CI-Indonesia), kepada pemerintah di dalam perlindungan hiu paus dan pengembangan ekowisata hiu paus di Indonesia.
Penandaan satelit hiu paus merupakan bagian dari program konservasi sub-klas Elasmobranch yang terdiri dari hiu dan pari di CI Indonesia sejak 2013.
Penandaan ini bertujuan menyediakan data ilmiah yang berkaitan dengan perilaku penyelaman, dan pola pergerakan hiu paus dan pari manta.
Data yang diperoleh dari penandaan tersebut, dapat dipakai mendukung kebijakan perlindungan dan pengelolaan spesies yang terancam punah, dan untuk pengembangan potensi pembangunan ekowisata yang berkelanjutan.
Gubernur NTB Zulkifliemansyah menyambut baik prosesi ini, untuk melindungi aset ekonomi biru masyarakat pesisir di Teluk Saleh melalui pengelolaan ekowisata yang berkelanjutan.
”Ini keajaiban baru di Sumbawa," kata Bang Zul, Selasa (18/12/2018).
Bang Zul, hiu paus jantan berukuran 6.2 meter yang dipasangi tag satelit pada tanggal 11 September 2018 merupakan satu dari 13 hiu paus di Teluk Saleh yang telah dipasangi tag satelit, dan 72 individu hiu paus yang teridentifikasi sejak September 2017 hingga Desember 2018.
Data ilmiah yang ditemukan mengindikasikan kecenderungan hiu paus untuk tinggal terus di dalam Teluk Saleh, karena perairan ini berlimpah makanan, dan adanya asosiasi yang kuat dengan kehadiran bagan (alat tangkap ikan tradisional).
Teluk Saleh sebagai salah satu wilayah agregasi pesisir hiu paus di Indonesia, merupakan sebuah penemuan berharga yang penting dikelola secara berkelanjutan.
Perlindungan hiu paus secara global dan nasional sangat membutuhukan dukungan dari semua pihak, terutama nelayan bagan dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki kedekatan dan pengaruh terbesar dalam interaksi antara manusia dan hiu paus.
Victor Nikijuluw, Senior Director Marine Program CI Indonesia menyampaikan bahwa data ilmiah dari penandaan satelit hiu paus dapat bermanfaat sebagai dasar pengembangan potensi wisata hiu paus berbasis masyarakat di Teluk Saleh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.