Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkab Tulangbawang Hapus Perayaan Malam Tahun Baru Demi Hormati Korban Tsunami Selat Sunda,

"Nggak elok rasanya ada saudara kita yang lagi kena musibah malah merayakan pergantian tahun berlebihan"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pemkab Tulangbawang Hapus Perayaan Malam Tahun Baru Demi Hormati Korban Tsunami Selat Sunda,
Tribunnews/JEPRIMA
Suasana dampak tsunami selat sunda di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018). Di perkampungan nelayan itu tampak rumah-rumah penduduk hancur dan perahu-perahu nelayan pun berserakan di segala penjuru. (Tribunnews/Jeprima) 

Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnain

TRIBUNNEWS.COM, TULANGBAWANG - Pemerintah Kabupaten Tulangbawang meniadakan perayaan malam pergantian tahun 2019 di wilayah setempat.

Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban yang terkena dampak tsunami Selat Sunda di wilayah Lampung Selatan maupun Banten.

Penegasan tentang imbauan untuk tidak merayakan malam pergantian tahun secara berlebihan itu merujuk Surat Edaran yang ditanda tangani Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tuba Anthoni.

Surat edaran tertanggal 26 Desember 2018 dengan Nomor: 100/323/l.1/TB/2018 itu ditujukan kepada camat, lurah, dan kepala kampung se Kabupaten Tulangbawang.

Sekkab Anthoni mengatakan, tidak digelarnya perayaan malam pergantian tahun merupakan bentuk untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Tuba.

Baca: Warga Kediri Dihebohkan Temuan Ratusan Buku Beraliran Kiri di Dua Toko Buku di Pare

Apalagi sehubungan dengan adanya bencana nasional tsunami yang melanda Provinsi Banten dan Lampung pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 lalu.

Berita Rekomendasi

"Ini bentuk rasa belasungkawa kita terhadap para korban. Nggak elok rasanya ada saudara kita yang lagi kena musibah malah merayakan pergantian tahun berlebihan," ujar Anthoni, Kamis (27/12/2018).

Baca: Tangis Keluarga Pemulung Ini Pecah Setelah Fajar Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Kalimalang

Sebaliknya, dia mengimbau agar malam pergantian tahun dapat di isi dengan pengajian dan doa bersama untuk mendoakan para korban yang tertimpa musibah tsunami selat sunda.

"Para camat, lurah, dan kepala kampung di wilayahnya dapat menghimbau warganya agar tidak merayakan malam pergantian tahun secara berlebihan, seperti menghidupkan petasan atau mercon, menghidupkan musik, dan minuman keras," papar Anthoni.

Ditiadakannya perayaan malam pergantian tahun juga sebagai upaya menciptakan situasi yang kondusif jelang Pileg dan Pilpres 2019.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas