Hovonly Korban Kritis Usai Dibakar Pacar Akhirnya Meninggal, Keluarga Masih Utang RS Rp 76 Juta
Hovonly, korban yang dibakar oleh mantan pacarnya, akhirnya meninggal dunia setelah sempat kritis selama 48 hari.
Editor: Dewi Agustina
Tribun Medan kembali mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi, yang membenarkan Hovonly telah meninggal dunia.
"Benar, bahwa dirinya pada Minggu (30/12/2018) meninggal dunia. Sebelumnya ia kurun waktu sebulan telah mendapatkan perawatan intensif. Namun Tuhan berkata lain," ujarnya saat dihubungi Tribun Medan.
Sebelumnya, akibat keterbatasan biaya, Hovonly Aprista Simbolon alias Ivo (27), mahasiswi Pascasarjana UNIMED yang dibakar mantan pacarnya Herald Hasibuan telah dipindah perawatannya dari RS Columbia Asia ke RS Khusus Bedah "Accuplast" Jl. Sei Bahbolon No.40 Medan Baru.
Baca: Brigpol Yusuf yang Tewas Ditikam Meninggalkan 2 Orang Anak, Istrinya Sedang Hamil 8 Bulan
Hal ini dikatakan oleh kakak kandung Ivo, Yuli Simbolon kepada Tribun Medan.
"Karena keterbatasan biaya, kami harus pindah. Kemarin sempat ditanggung sebuah yayasan. Tapi sudah tidak lagi. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih untuk semua doa dan kasih yang diberikan," ujarnya Sabtu malam (8/12/2018).
Dijelaskannya, proses pemindahan tersebut mereka putuskan karena melihat kondisi keuangan dan biaya perawatan yang terbilang mahal jika tetap di RS Columbia.
Karena itu untuk meminimalisir biaya dan atas saran Dr Frank yang menangani Ivo, maka jadilah mereka memindahkan Ivo sejak tanggal 6 Desember kemarin.
"Jujur memang dokter kan tahu keadaan keuangan kami sejak awal. Minta saran sama dokter, di RS Accuplast saja," terangnya.
Terkait kondisi luka bakar yang dialami Ivo saat ini kata Yuli sudah lebih baik. Bahkan di RS Accuplast Ivo juga telah menjalani operasi yang ke-9 (debridement) pada 7 November kemarin.
"Luka-lukanya sudah jauh lebih banyak yang kering. Cuma yang susah di leher, paha, bahu atas, karena di situ yang paling dalam lukanya , jadi lama. Jadi dokter belum bisa prediksi berapa kali lagi (operasi). Masih butuh operasi lagi," ungkapnya.
Masih disampaikan Yuli, dr Frank yang menangani Ivo, juga terus memberi semangat pada adiknya.
Saat ini kata Yuli, untuk mengumpulkan biaya pengobatan adiknya itu, selain mengandalkan dari keluarga, dia juga turut mengandalkan sejumlah donasi dari teman-temannya.
Dirinya juga sedang berusaha untuk mencari donatur lain yang bersedia membantu proses pengobatan adiknya itu.
Dia pun berharap ada donatur, dermawan, maupun yayasan lain yang bersedia membantu biaya Pengobatan adiknya itu.