Kesaksian Warga Selamat Hingga Dugaan Penyebab Longsor di Sukabumi
Suara gemuruh sekira pukul 18.00 WIB membuat Suherman, warga Kampung Garehong penasaran. Ternyata longsoran tanah meluncur cepat dari atas bukit
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sore itu, pada Senin 31 Desember 2018, warga Kampung Garehong, Dusun Cimampag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melakukan aktivitas mereka seperti biasa.
Tidak disadari, akan ada bahaya yang mengancam desa yang posisinya berada di bawah bukit itu.
Baca: Kesaksian Suherman Selamat dari Timbunan Longsor, Suara Gemuruh Hingga Rumah Tetangga Terkubur
Ancaman tersebut datang dari atas bukit, yaitu bencana longsor pada sore menjelang malam.
Seorang korban selamat, Suherman (31), menceritakan detik-detik terjadinya bencana longsor yang juga menimbun bagian depan rumahnya.
Saat kejadian ia bersama istrinya sedang menonton televisi di bagian tengah rumah.
"Istri saya mendengar seperti ada suara gemuruh dari atas bukit, saya sempat bilang itu suara motor," kata Suherman yang mengungsi ke rumah kakaknya, Senin (1/1/2019).
Suherman dan keluarganya yang berhasil selamat dari timbunan longsor di Kampung Garehong, RT 05/04, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Saat keluar rumah, ia berteriak tanah sudah mengubur rumah tetangganya yang berada di atas.
Ia langsung membopong anak dan istrinya lalu berlari ke bagian belakang rumah.
"Kejadiannya sekitar pukul 18.00 WIB, posisi rumah saya memang berada paling bawah," kata Suherman.
Suherman mengatakan, ia sempat beberapa menit berlindung di bagian belakang rumah karena tanah sudah masuk ke bagian depan rumahnya.
Bersama istri dan anaknya, ia melihat situasi tanah yang terus bergerak hingga jatuh ke bawah tebing.
"Saya melihat semua rumah tetangga sudah terkubur, lalu saya teringat dengan ibu dan bapak saya," kata Suherman.
Sekilas ia melihat beberapa rumah masih dalam kondisi tertimbun sebagian.