Kesaksian Warga Selamat Hingga Dugaan Penyebab Longsor di Sukabumi
Suara gemuruh sekira pukul 18.00 WIB membuat Suherman, warga Kampung Garehong penasaran. Ternyata longsoran tanah meluncur cepat dari atas bukit
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Menurutnya, morfologi daerah bencana adalah perbukitan dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat terjal.
"Lokasi bencana berada pada ketinggian lebih dari 650-800 meter diatas permukaan laut. Di sebelahnya terdapat alur sungai kecil," ujarnya seperti dikutip Kompas.com.
Kasbani mengatakan, berdasarkan Peta Geologi Lembar Sukabumi, Jawa, daerah bencana disusun oleh satuan breksi tapos, breksi gunungapi, dan aglomerate.
Baca: Surono: Indonesia Kawasan Rawan Longsor (3)
Berdasarkan Peta Potensi Terjadi Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, bulan Desember 2018 (PVMBG), daerah bencana sebagian besar masuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah-tinggi.
"Artinya daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," katanya.
Cuaca Buruk Sulitkan Evakuasi Korban
Cuaca buruk ini juga membuat tim evakuasi yang bergabung dari berbagai instansi dan relawan melakukan evakuasi korban tertimpa material tanah yang longsor.
Kepala Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani, pada Selasa (1/1/2019) mengatakan, tim PMI Kabupaten Sukabumi mengalami kesulitan menembus lokasi longsor, karena jalanan yang terjal dan berbatu.
Baca: Surono: Indonesia Kawasan Rawan Longsor (2)
"Ditambah cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi dan komunikasi seluler juga sulit," kata Aulia saat dikonfirmasi, Selasa (1/1/2019).
Ia menerangkan, PMI menerjunkan 15 personil yang terdiri dari pengurus PMI dan relawan, dipimpin langsung Ketua PMI Kabupaten Sukabumi.
Selain itu, pihaknya pun mengerahkan 1 ambulan, 1 mobil rescue 4 x 4, serta 1 mobil operasional.
"Proses assessment dan evakuasi terkait dampak kejadian masih berlangsung," tuturnya.
Hingga hari ini, Rabu (2/1/2019), bantuan masih terus mengalir, di antaranya dari Polda Jawa Barat yang mengirimkan berbagai kebutuhan korban hingga delapan truk.
"Hari ini kami berangkatkan tujuh hingga delapan truk berisi barang yang sekiranya dibutuhkan korban longsor di sana," ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar.