Hendi Bawa Kota Semarang Jadi Kota Metropolitan Cerdas 2018
Mengawali tahun 2019, Kota Semarang mengukir prestasi dengan meraih penghargaan kota cerdas 2018. Dalam Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018, Kota
Editor: Content Writer
Mengawali 2019, Kota Semarang mengukir prestasi dengan meraih penghargaan kota cerdas 2018. Dalam Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018, Kota Semarang meraih peringkat 2 dalam kategori Kota Metropolitan dengan nilai 63,69 mengungguli Kota Tangerang Selatan yang mendapat nilai 61,68. Penghargaan diberikan oleh Kompas dalam acara penganugerahan IKCI 2018 di Gedung Kompas Gramedia (KG), Jakarta, Rabu (9/1/2019). Penghargaan tersebut diserahkan kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang diwakili Kepala Dinas Kominfo Kota Semarang, Nana Storada.
Penyusunan indeks ini berbasiskan Lingkaran Kota Cerdas milik Boyd Cohen, pegiat kota cerdas Internasional. Dalam lingkaran tersebut, kota cerdas ini dibangun dari banyak aspek dikelompokkan menjadi enam pilar, yakni lingkungan cerdas, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat, dan kualitas hidup. Dengan berpedoman pada enam pilar tersebut yang diterapkan pada 93 kota di Indonesia kemudian dirumuskan peringkat indeks kota cerdas. Peringkat yang dihasilkan menunjukkan sejauh mana implementasi konsep kota cerdas di tiap-tiap kota
Capaian Kota Semarang ini berdasarkan penilaian juri yang didasarkan data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik dan sejumlah Lembaga lain. Penilaiannya melibatkan 12 pakar. Dari 93 kota otonom yang dinilai dibagi menjadi empat kategori sesuai jumlah penduduknya. Kategorinya yaitu Kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil.
Kota Metropolitan yaitu kotegori kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa, kota besar berpenduduk lebih dari 500.000 jiwa hingga kurang dari 1 juta jiwa, kota sedang, daerah berpenghuni lebih dari 100.000 jiwa hingga 500.000 jiwa. Terakhir, ada kelompok kota kecil yang berpenduduk paling banyak 100.000 jiwa.
Keluar sebagai 12 kota dengan skor tertinggi yaitu: Kota Metropolitan (Surabaya, Semarang, Tangerang Selatan), kota besar (Denpasar, Surakarta, Malang), kota sedang (Manado, Salatiga, Yogyakarta), dan kota kecil (Padang Panjang, Sungai Penuh, Solok).
Penyusunan Indeks kota cerdas ini bermanfaat untuk mendapatkan gambaran seberapa besar kesiapan dan daya dukung kota-kota di Indonesia dalam meningkatkan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan, bagi pihak-pihak pengusaha, pemetaan Kota Cerdas bermanfaat untuk mendapatkan gambaran secara umum kota-kota yang potensial untuk berinvestasi.
Dalam kesempatan terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi senang karena kota yang dipimpinnya tersebut selalu dapat memperbaiki peringkat dalam ranking Indeks Kota Cerdas setiap tahunnya. "Saya masih ingat bahwa di tahun 2015 Semarang masih di peringkat 5, saat ini sudah di peringkat 2, sesuatu yang positif tentu saja," jelas Hendi, sapaan akrabnya. "Harapannya tentu semua stakeholder bisa lebih nyengkuyung lagi Kota Semarang kedepannya, karena sudah terlihat bahwa yang dilakukan selama ini sudah on the right track," tegasnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.