Dialog 30 Detik dengan Presiden Jokowi yang Bersejarah bagi Warga Pulau Sebesi
Diaz Muhammad Ramadhan, warga Pulau Sebesi, tak pernah menyangka dialog singkatnya dengan Presiden Joko Widodo memberi dampak yang besar.
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Diaz Muhammad Ramadhan (35), warga Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, tak pernah menyangka dialog singkatnya dengan Presiden Joko Widodo memberi dampak yang besar.
Pertemuan bersejarah tersebut terjadi saat Presiden Jokowi meninjau kondisi pengungsi asal Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku di lapangan tenis indoor Kalianda, Rabu, 2 Januari 2019.
Saat bersalaman dengan Presiden Jokowi, Diaz memberanikan diri mengungkapkan permasalahan lahan yang terjadi di Pulau Sebesi.
Berkat keberaniannya itulah, perwakilan warga Pulau Sebesi diundang ke Kantor Staf Presiden di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung Bina Graha, Jalan Veteran No 16 Jakarta Pusat, Selasa, 15 Januari 2019.
Pertemuan tersebut dalam rangka memenuhi undangan mediasi dari Tim Percepatan Penyelesaian Konflik Agraria terkait permasalahan lahan di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku yang sudah berlangsung selama 59 tahun.
Bagi warga Pulau Sebesi, undangan tersebut bagaikan hujan yang turun di musim kemarau.
Mereka menyambutnya dengan suka cita.
Diaz dan empat perwakilan warga Pulau Sebesi pun bertolak ke Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.
Selain Diaz, rombongan terdiri dari tiga tokoh masyarakat dan seorang aparat setempat.
Kepada Tribunlampung.co.id, Diaz mengaku sangat terharu dan bersyukur atas respons tak terduga dari Presiden Jokowi.
"Kami bener-bener nggak nyangka respons Presiden dan pemerintah pusat bisa secepat itu," ujar Diaz via telepon, Senin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.