Sebelum Pembunuhan, Mantan Pasangan Suami Istri Diawali Percekcokan
Tersangka mengambil palu lalu memukulkannya kepada bagian kepala belakang mantan suami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Hasby Suhali
TRIBUNNEWS.COM MARTAPURA — Pembunuhan terhadap mantan suami yang dilakukan Musliah dilakukan secara refleks, Selasa (19/12/2019) sekitar pukul 19.00 Wita.
Terungkap dalam rekontuksi, pembunuhan berawal cekcok mantan suami istri, kemudian korban lebih dulu mendorong tersangka.
Lalu tersangka mengambil palu dan memukulkannya kepada bagian kepala belakang mantan suaminya tersebut.
Pembunuhan terhadap Rahmadi tewas terjadi di Desa Kelampayanilir RT 5 Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar berlangsung lancar, Kamis (17/1) siang.
Kasat Reskrim Polres Banjar, AKP Sofyan dan Kapolsek Astambul, AKP Samsu Darsono serta Kasie Pidum Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar, Apriady langsung memantau pelaksanaan rekonstruksi tersebut.
Kepala Bidang Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar, Apriady mengatakan, tujuan digelarnya rekonstruksi ini adalah untuk mengungkap lebih lanjut atau untuk kepentingan penyidikan.
Rekonstruksi atau peragaan ulang kejadian tindak pidana pembunuhan dan atau penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya seseorang yang dilakukan oleh Musliah.
Baca: Bamsoet Ingatkan Pemilu Tak Boleh Menimbulkan Luka, Apalagi Perpecahan
“Total ada 52 adegan dan dalam rekon ini tersangka memukul kepala bagian belakang mantan suaminya itu karena refleks atau tiba-tiba. Selanjutnya penyidik melengkapi berkas perkara dulu sebelum disidangkan dan harus ada rekonstruksi untuk melihat lebih jelas bagaimana tersangka melakukannya,” katanya.
Kepala Satreskrim Polres Banjar, AKP Sofyan mengatakan, bersyukur pelaksanaan rekonstruksi berjalan lancar, dibackup Polsek Astambul dan juga Tim Anti Preman Polres Banjar. Turut hadir pengacara dan jajaran kejaksaan.
“Bersama-sama melihat adegan per adegan dan langkah demi langkah yang dilakukan tersangka, apakah benar tindak pidana pembunuhan atau penganiayan ataukah yang direncanakan. Semua sudah tergambar, tersangka spontanitas berawal dari cekcok pasangan mantan suami istri,” jelas Sofyan.
Sofyan juga mengatakan, bermula dari korban yang ingin menjual sepeda motor Scoopy, namun dihalangi tersangka karena menginginkan agar jangan dijual dan kendaraan roda dua itu untuk anak mereka berdua.
Akhirnya cekcok, korban sempat mendorong tersangka hingga akhirnya tersangka refleks mengambil palu dan memukulkannya.
Dia juga menjelaskan, tersangka yakni Musliah memiliki riwayat penyakit latah atau refleks.